Bupati Lampung Tengah minta budi daya kakao dikembangkan

805

Lampung Tengah- faktualmedia.co- Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto meminta pihak terkait untuk terus menjaga dan mempertahankan pertanian sawit dan kakao di kabupaten setempat.

“Perkebunan kakao dan sawit di Kabupaten Lampung Tengah sangat potensial untuk dikembangkan. Mari kita bersama mewujudkan Lampung Tengah yang sejahtera, melalui gotong royong, kita akan mampu membawa kabupaten tercinta ini maju dan berkembang,” kata Loekman, usia melakukan penandatanganan kerja sama (MoU) dengan PT OLAM, Selasa.

Lokeman juga meminta para petani kakao dan sawit yang akan menerima bantuan bibit, untuk memahami kontur wilayah yang tepat untuk ditanami komoditas itu.

“Saya ingatkan kepada pihak terkait yang akan menerima bantuan bibit kakao dan sawit, tanamlah bibit itu pada lokasi yang tepat. Kakao itu cocok di dataran tinggi, sementara sawit itu cocok di wilayah yang airnya aman. Tidak bisa sampai kurang air kalau sawit itu,” paparnya.

Menurutnya, segala upaya untuk meningkatkan kualitas hasil perkebunan terutama kakao dan sawit bisa terealisasi dengan baik apabila semua bekerja sama baik petani, pengusaha maupun pemerintah daerah.

Dikatakannya, kerja sama dengan PT OLAM akan mampu memberikan wawasan baru bagi petani kakao di Lampung Tengah, khususnya untuk peningkatan mutu dan hasil tanaman.

“Kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Lampung Tengah yang menjadi tujuan utama saya, oleh karena itu tidak henti-hentinya upaya dilakukan untuk mewujudkan ini. Kepada petani kakao mari kita semua bekerja sama sehingga bisa meningkatkan hasil perkebunan,” katanya.

Secara terpisah, Asisten Manajer Olam Cocoa Nikhil Kumar menambahkan bahwa Lampung Tengah memiliki potensi luar biasa untuk tanaman kakao. Akan tetapi, dengan perubahan iklim yang terjadi beberapa bulan terakhir, petani kakao harus menanam dengan standar dan metode penanaman yang tepat.

“Kita mengimbau petani atau pekebun kakao di Lampung Tengah ini, untuk memulai menanam dengan cara tanam yang tepat, disesuaikan kontur tanah dan perubahan iklim yang terjadi di Indonesia beberapa bulan terakhir ini,” tutupnya(ADV).

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.