Hasil Survei Rakata Mejelang Pilgub Lampung

954

Bandarlampung fatual media.coa�� Rakata Institute telah melakukan survei jelang Pilgub Lampung 2018 pada tanggal 30 November hingga 4 Desember 2017. Survei ini menggunakan metode penarikan sampel secara acak berstrata (stratified random sampling) melibatkan 400 responden dari populasi calon pemilih yang terdaftar pada DPT KPU Lampung.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Semua populasi pemilih di Provinsi Lampung memiliki kesempatan sama untuk terpilih sebagai responden. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95% dan toleransi kesalahan (margin of error) A�5%.

Survei ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat kepuasan publik atas kinerja Presiden RI dan Gubernur Lampung, (2) potensi partisipasi publik dalam pilkada dan hal terkait aspirasi publik lainnya, (3) mengetahui popularitas, elektabilitas, tren (kecenderungan) popularitas dan elektabilitas para kandidat gubernur dan wakil gubernur, (4) peta partai politik di Lampung, dan (5) peluang 4 kandidat gubernur.

Temuan-temuan survei adalah sebagai berikut:
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi = 64,50%, angka ini relatif tinggi karena berada pada level >50%. Sementara tingkat kepuasan terhadap kinerja Gubernur M. Ridho Ficardo = 36,25% dan secara kuantitatif angka ini relatif rendah karena berada pada level di bawah 50,00%. Tren tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden RI Joko Widodo pada periode survei ini menunjukkan angka AMAN secara elektoral, setidaknya untuk pemilih di Lampung. Angka ini penting untuk a�?modala�� keikutsertaan pada Pilpres mendatang.

Sementara kecenderungan tingkat kepuasan publik Lampung terhadap Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo dari bulan Mei hingga Desember 2017 konstan pada level <50% dan secara elektoral angka ini TIDAK AMAN karena kurang dari 50% publik yang merasa puas dengan kinerja Gubernur Lampung saat ini. Publik menilai bahwa Pemprov Lampung belum/tidak berhasil menangani permasalahan utama yaitu: (a) ketersediaan lapangan kerja (64,00%), (b) masalah listrik (57,00%), dan (c) mengatasi masalah kriminalitas dan keamanan (52,50%), disamping permasalahan-permasalahan lainnya. Sedangkan publik menilai Pemprov Lampung dinilai telah berhasil pada sektor pendidikan yang terjangkau (69,50%) dan pelayanan kesehatan terjangkau (67,75%). Publik Lampung yang menginginkan gubernur baru sebanyak 70,25%, tidak menginginkan gubernur baru 12,00%, dan 17,75% tidak tahu/tidak jawab. Tren keinginan publik memiliki gubernur baru dari bulan Mei hingga Desember 2017 konsisten pada level >50% dan secara elektoral angka ini TIDAK AMAN karena lebih dari separuh pemilih menghendaki gubernur baru.

M. Ridho Ficardo masih paling populer (94,00%), dibayangi secara ketat oleh tiga kandidat lainnya yaitu Mustafa (79,00%), Herman HN (78,75%). dan Arinal Djunaidi (78,00%). Jika diukur sejak bulan Mei hingga Desember 2017 ini maka kenaikan tertinggi atas popularitas kandidat diraih oleh Arinal (+70,30%) diikuti Mustafa (+35,30%), Herman (+8,35%), dan Ridho (+3,20%). Sosialisasi masif oleh Arinal dan Mustafa dalam satu semester ini telah menempatkan keduanya masuk menjadi sosok populer jelang Pilgub Lampung 2018.

Untuk pertama kalinya dalam rentang waktu Mei hingga Desember 2017, petahana berada pada posisi keempat dengan elektabilitas 12%, angka ini berada di bawah Mustafa (18,25%), Herman (17,75%), dan Arinal (14,75%).

Elektabilitas gubernur petahana ini adalah terendah dalam kurun waktu satu semester terakhir ini. Jika diukur sejak bulan Mei hingga Desember 2017 ini maka kenaikan tertinggi atas elektabilitas kandidat diraih oleh Arinal (+13,75%) diikuti Herman (+3,65%), Mustafa (+3,25%), dan Ridho (-1,90%). Tiga kandidat gubernur a��Mustafa, Herman, dan Arinala�� kini adalah sosok-sosok yang makin patut diperhitungkan untuk merebut kursi BE 1. Persaingan ketat di antara keempat kandidat akan membuat peta politik terus berubah mengingat swing voters masih cukup tinggi pada angka 37,25%.

Dari 15 nama yang berpeluang maju sebagai wakil gubernur, lima nama terpopuler adalah Bachtiar Basri (54,50%), Eva Dwiyana (36,75%), Rycko Menoza (35,50%), Zainuddin (33,75%), dan Chusnunia Chalim (30,50%).

Sementara Sujadi memiliki popularitas 30,00%, diikuti Mukhlis Basri (29,50%), Ike Edwin (16,25%), Heri Wardoyo (14,00%), Gunadi Ibrahim (13,75%), Edi Irawan Arief (11,75%), M. Khadafi (11,50%), Almuzammil Yusuf (8,00%), Ahmad Jajuli (7,25%), dan Helmi Hasan (4,25%).

Chusnunia Chalim (Nunik) adalah sosok paling elektabel untuk menjadi wakil gubernur, Nunik dipilih oleh 14,00% publik Lampung, diikuti oleh Mukhlis (8,25%), Bachtiar (7,50%), Sujadi (7,00%), Eva (4,50%), Zainuddin (4,25%), Rycko (3,00%), Ike (2,50%), A. Jajuli (2,00%), Edi Irawan (1,75%), Heri (1,75%), Gunadi (1,50%), Helmi (0,75%), Khadafi (0,50%), dan Almuzammil (0,25%).

Sebanyak 64,25% publik mengetahui akan ada Pilgub Lampung pada tanggal 27 Juni 2018 mendatang. Angka ini relatif cukup tinggi dan sudah baik, meski demikian sosialisasi oleh berbagai pihak khususnya KPU harus terus diintensifkan agar 100% publik bisa tahu waktu pelaksanaan Pilgub Lampung. Tren pengetahuan publik atas waktu pelaksanaan pilgub terus meningkat dari waktu ke waktu. Tren positif ini harus terus ditingkatkan ke level maksimum agar seluruh masyarakat bisa berpartisipasi dalam pilgub dengan baik.

Jika Pileg dilaksanakan pada periode survei maka PDIP akan meraih elektabilitas tertinggi di Lampung yaitu 23,00%, diikuti Nasdem 13,00%, Golkar 10,50%, Demokrat 7,75%, PKB 4,00%, Gerindra 4,00%, PAN 2,00%, PKS 1,75%, Hanura 0,75%, Perindo 0,50%, PBB 0,25%, dan Garuda 0,25%. Posisi ini masih sangat berpeluang berubah hingga Pileg 2019 mendatang mengingat swing voters masih 32,25%.

Dari 4 (empat) indeks, yaitu elektabilitas, partai koalisi, tingkat kepuasan, dan keinginan gubernur baru, maka tiga kandidat memiliki indeks positif untuk melaju ke tahapan selanjutnya, yaitu Mustafa memiliki indeks tertinggi +2,83, diikuti Herman +2,78, dan Arinal 2,48%. Sementara Ridho memiliki indeks negatif yaitu -0,80. Jika indeks minimum yang diperlukan untuk seorang kandidat maju ke tahapan selanjutnya bernilai +1,00 maka hanya 3 kandidat yang berpeluang maju ke tahap selanjutnya yaitu Mustafa, Herman, dan Arinal, sedangkan Ridho memiliki peluang terendah untuk maju ke tahap selanjutnya. Meski demikian peluang ini bisa berubah dinamis mengingat masih ada a�?sedikita�� waktu sebelum masa pendaftaran calon.(*)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.