LAZ ABA dan DMI Pringsewu Mengdakan Pelatihan Manajemen Masjid

542

PRINGSEWU faktualmedia.co – Lembaga Amil Zakat Abdurahman Bin Auf (LAZ ABA) Pokja Kabupaten Pringsewu bekerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Pringsewu mengadakan pelatihan manajemen masjid. Pelatihan dipusatkan di Masjid Al Wustho, Kelurahan Pringsewu Timur, Pringsewu, Kamis (19 Desember 2019).

Ketua Panitia Kegiatan Umbar Satrio Susilo mengatakan pelatihan menghadirkan Ustadz M. Jazir ASP (ketua takmir Masjid Jogokariyan, Yogyakarta) serta Ustadz Moh. Amri (Direktur Fundraising LAZ ABA Pusat) sebagai pemateri. “Pelatihan diikuti 167 orang takmir masjid yang berasal dari Kabupaten Pringsewu, Lampung Tengah, Pesawaran, Tanggamus dan Bandar Lampung,” ujarnya.

Ustadz M. Jazir ASP mengatakan berinfak untuk masjid adalah ladang amal sholeh, karenanya takmir memfasilitasi dan menggembirakan orang – orang yang ingin beramal sholeh dengan infak. Dana infak yang diserahkan ke masjid, berarti telah diserahkan kepada Alloh SWT. Dana itu bukan hak milik takmir.

“Orang yang berinfak ingin segera melihat dan merasakan keberkahan dari infaknya. Karena itu takmir tak boleh lama – lama menyimpan dana. Semuanya harus segera dibelanjakan untuk kemakmuran masjid dan jamaahnya. Sampai habis. Saldo sama dengan nol,” ujarnya.

Sementara itu, Ustadz Moh. Amri memaparkan tentang fundraising sebagai modal pendanaan masjid. Dirinya menjelaskan tentang tentang fundraising adalah dakwah untuk kemaslahatan umat, bekal sukses menjadi fundraising dan metode fundraising untuk pengadaan masjid.

Ketua LAZ ABA Pokja Pringsewu Ustadz Latief Al Imami mengatakan,
kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan tentang manajemen masjid modern yang berlandaskan pada nilai-nilai masjid pada zaman Rasulullah SAW. Dimana, lanjutnya, masjid menjadi jantung pokok kegiatan masyarakat serta bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.

Kegiatan ini digelar sebagai salah satu ikhtiar memakmurkan masjid di Kabupaten Pringsewu. Kerja sama dengan pengurus Masjid Jogokariyan dipilih karena pengelolaan masjid tersebut dirasa sudah cukup baik.

“Masjid Jogokariyan merupakan salah satu contoh masjid yang telah berhasil mengembangkan manfaat dari keberadaan sebuah masjid di tengah masyarakat. Menurut kami, sangat pantas bila kita belajar dari takmir Masjid Jogokariyan,” ujarnya.(made).

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.