Pembangunan RPS SMKN 1 Panca Jaya Diduga Tidak Sesuai Juknis

Mesuji faktual com – Diduga demi meraup keuntungan besar, pembangunan Ruang Praktek Siswa (RPS) di SMKN 1 Panca Jaya Jalan Rangkok No 275 Desa Mukti Karya, Kecamatan Panca Jaya, Kabupaten Mesuji disinyalir dikerjakan asal jadi tidak sesuai dengan petunjuk teknis semestinya.

Pasalnya, dari hasil investigasi awak media beberapa waktu yang lalu di lokasi kegiatan, ditemukan adanya beberapa bagian pengerjaan yang kuat dugaan dikerjakan asal jadi dan menggunakan bahan material yang diluar Juknis semestinya tanpa mengutamakan kualitas bangunan.

Kejanggalan tersebut diantaranya, seperti kusen jendela dan pintu diduga menggunakan kayu akasia yang tergolong kayu kelas 3, Plafon GRC dengan ketebalan tidak sesuai semestinya dan di perparah proses kegiatan pembangunan tidak mengutamakan keselamatan para pekerja, hal tersebut nampak para pekerja bangunan tidak menguna kan alat pelindung diri saat bekerja.

Di konfirmasi, kepala tukang merupakan salah satu warga setempat, Sugi dirinya mengakui, terkait penggunaan kayu kusen pintu dan jendela merupakan kayu berjenis akasia ,dan plafon GRC dengan ketebalan hanya 3,62 in.

“Kalau setau saya kayu untuk kusen jendela dan pintu itu kayu akasia mas, dan ketebalan plapon GRC nya 3,62 in” Ungkap Sugi tukang.

Sementara saat dipintai keterangan, Sunawan selaku bendahara P2S mengatakan, pihaknya membeli kayu kusen pintu dan jendela kepada konsultan yang bernama Made dan pihak sekolah terima jadi.

“terkait itu, kayu akasia ataupun laban kami nggak tau. Kami hanya pesan nya kayu laban, dan yang ngesub pak konsultalnnya,” Kata Sunawan.

Disinggung terkait pemasangan baja ringan, Sunawan menyebut jika pengesubnya merupakan salah satu kepala sekolah SMA di Kabupaten Mesuji berinisial DR.

“Kalau baja ringannya, yang ngesub pak DR salah satu kepala SMAN di Mesuji ini kebetulan dia selalu MKKS juga,” sebutnya.

Hingga berita ini ditulis, kepala SMKN 1 Panca Jaya, Suharno belum bisa dipintai keterangan lantaran beberapa kali dikunjungi tidak berada di sekolah dengan bermacam alasan, dihubungi melalui ponsel no dalam keadaan tidak aktif. (Tab)