Pemkab Pandeglang Melalui Dinas DPKPP Mulai Melakukan Pendataan Penduduk dan Fasilitas Umum

653
BANTEN-Faktualmedia.co-Pasca Tsunami Selat Sunda Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, melalui Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) setempat, masih melakukan pendataan pada sejumlah fasilitas pemukiman yang rusak, akibat dari sapuan ombak tsunami yang melanda daerah pesisir, dibeberapa kecamatan di Kabupaten Pandeglang. Sabtu (22/12/2018) lalu.
Hal ini diungkapkan Kepala DPKPP Pandeglang, Syarif Hidayat, Rabu (2/1/2019) diruang kerjanya. Menurutnya, DPKPP sampai saat ini belum memiliki data yang fik, terkait jumlah kerusakan fasilitas pemukiman yang menjadi tanggungjawab instansinya. Pihaknya mengaku, saat ini masih melakukan pendataan perihal pemukiman warga yang rusak akibat tsunami tersebut.
“Dari catatan sementara yang diterima, ada 116 rumah warga di Kecamatan Sukaresmi yang rusak. Sedangkan laporan dari kecamatan lain, yang juga terdampak oleh terpaan gelombang tsunami, sampai saat ini kita belum menerima, atau belum masuk ke DPKPP,” aku Syarif.
Menurut Syarif, saat ini pemerintah sedang fokus dalam pembenahan pasca bencana. Penanganan jangka pendek yang dilakukan DPKPP, memastikan ketersediaan fasilitas sanitasi di pengungsian tercukupi. Maka pihaknya terus menjalin koordinasi dengan pihak terkait untuk menambah fasilitas sanitasi, seperti tangki air dan toilet portable.
“Jangka pendeknya, kami dapat pinjaman toilet keliling, tangki air. Dan kami dapat dukungan dari PDAM. Untuk toilet kami terus meminta penambahan agar lebih memadai,” urai Syarif.
Syarif memastikan, rehabilitasi pemukiman warga nantinya akan dibuat seperti semula, bahkan akan memperhatikan PSU dan ruang terbuka hijau.
“Domian kita ini kan pemukiman, jadi kami pikirkan air dan sanitasinya. Jadi nanti baik yang baru maupun kondisi lama, tetap kami pikirkan hal itu. Layanan dasar harus menjadi prioritas,” tutupnya. (ISK)
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.