Stunting di Lampung Tengah Berhasil Diatasi

585

Lampung Tengah -faktualmedia.co- Dalam rangka menyebar luaskan pembelajaran upaya penurunan stunting di Kabupaten Lampung Tengah, Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) menyelenggarakan webinar tentang Strategi dan Upaya Pencegahan Stunting di Lampung Tengah, Kamis 27 Agustus 2020.
Kegiatan webinar menggunakan aplikasi Zoom Meeting, diikuti sekitar 100 peserta dari jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), camat, kepala kampung dan petugas puskesmas dan masyarakat.

Direktur Eksekutif YKWS, Febrilia Ekawati menyampaikan tujuan penyelenggaraan webinar adalah untuk sharing strategi dari Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah yang melibatkan sektor swasta  dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting di Lampung Tengah.

“Sharing pembelajaran tentang strategi dan upaya dari pemerintah daerah maupun sektor swasta dalam penurunan stunting itu penting, supaya selalu parapihak bisa mengadopsi strateginya dan mereplikasi di wilayah masing-masing, sehingga stunting di Lampung Tengah dapat diatasi bersama,” ungkap Febrilia.
Arif Fathullah selaku Senior Manager Sustainability GGF menyampaikan persoalan stunting harus diselesaikan secara kolaboratif, dan GGF berkomitmen untuk turut serta berupaya mencegah terjadinya stunting di Lampung Tengah dan Provinsi Lampung.
“GGF mempunyai Program Great Indonesia untuk pencegahan stunting, obesitas dan wasting, kegiatan yang dilakukan diantara edukasi gizi anak usia dini, pemberian makanan tambahan, pengembangan rumah pangan lestari dan kampanye healthy lifestyle,” tutur Arif.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dengan melibatkan sektor swasta telah memberikan dampak signifikan terhadap penurunan stunting di Kabupaten Lampung Tengah. Kasubid SDM dan Kebudayaan Bappeda Lampung Tengah Septi Astrinasari menyampaikan pada tahun 2019 prevalensi stunting di Lampung Tengah turun menjadi 13,85 persen.
“Pada tahun 2013 prevalensi stunting di Lampung Tengah mencapai 52,7 persen, tertinggi di Provinsi Lampung, berkat upaya konvergensi stunting melalui 8 aksi serta program-program unggul kolaboratif dari seluruh OPD dan dijalankan oleh pemerintah kampung bersama masyarakat di Lampung Tengah telah berhasil menurunkan angka stunting,” ungkap Septi.
Septi juga menjelaskan keberhasilan penurunan stunting di Lampung Tengah juga tidak lepas dari peran PKK, kader posyandu, kader pembangunan manusia dan kader KB.
Menanggapi paparan dari GGF, Bappeda dan Dinas Kesehatan Lampung Tengah, Imam Al Muttaqin dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia menyampaikan peras serta dari pemerintah desa harus terus dimaksimalkan, melalui perencanaan kegiatan dan alokasi dana desa untuk penyelesaian stunting.

“Pemerintah desa harus berperan aktif, karena desa bukan lagi menjadi obyek pembangunan namun sebagai subjek pembangunan khususnya pembangunan sumber daya manusia yang unggul, yang didukung dengan perencanaan dan anggaran melalui dana desa untuk posyandu, PKK, karang taruna dan upaya pencegahan stunting serta penyediaan sarana air minum dan sanitasi, dan pemerintah kabupaten juga harus membuat payung hukum sebagai legal formal bagi pemerintah desa dalam mengalokasikan dana desa untuk pengentasan persolan stunting,”ucap imam (ADV)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.