Budhi Condrowati Menyerap Aspirasi Masyarakat Pada Giat Reses Masa Sidang 2 di Kagungan Ratu

294

TULANG BAWANG BARAT -faktualmedia.co– Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung dari Dapil VI, Budhi Condrowati, menyerap aspirasi masyarakat pada giat Reses masa sidang II di Kagungan Ratu, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba). Sabtu (08/05/2021).

Dalam kegiatan itu turut hadir Lurah Tri, dan beberapa anggota DPRD setempat dari Fraksi PDI-Perjuangan seperti Ponco Nugroho, Nadirsyah, Rubiono, Minak Arif Ansori dan Kardi.

Dalam kesempatan itu, harga singkong yang anjlok di pasaran dan kelangkaan pupuk, yang membuat para para petani khususnya di Tulang Bawang Barat merugi tersebut menjadi topik pembahasan.

Permasalahan perihal harga singkong yang anjlok ini, rupanya sudah mulai menguat sejak jauh-jauh hari hingga pertengahan tahun 2021.

Menanggapi hal tersebut, angggota Komisi V DPRD Lampung itu berupaya akan mencari solusi, agar petani mendapatkan titik terang dan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung.

“Persoalan ini sudah menjadi konsumsi publik beberapa waktu belakangan ini. Sehingga saya akan bawa aspirasi masyarakat ke Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Lampung, agar segera dibentuknya Pansus demi memberikan kepastian harga kepada para petani singkong,” papar Wakil Ketua Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan DPD PDI Lampung tersebut.

Selain itu, anggota Bapemperda DPRD Lampung itu juga mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung agar mengambil sikap tegas, dan mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap masyarakat kecil.

“Persoalan pupuk langkah dan masih anjloknya harga singkong ini harus segera diatasi. Karena masyarakat kecil sangat membutuhkan sikap tegas dari Pemprov Lampung, kita harapkan pihak Eksekutif segera mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap petani demi mengatasi persoalan-persoalan yang dialami para petani,” pungkasnya. (rls).

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.