Dinas Perkim Bintan Klarifikasi Pemberitaan Miring Soal Proyek Masjid Baitul Makmur

729

Bintan faktualmedia. co – Evan, Kasi Pengadaan Prasarana dan Sarana Umum Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Bintan meluruskan bahwa Pembangunan Tata Ruang Masjid Baitul Makmur Kelurahan Tanjunguban Selatan, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan yang ramai diberitakan media proyek amburadul, tambal sulam, tidak sesuai bestek, seperti ketebalan coran, cat yang mengelupas, dan batu alam yang pecah
Disampaikan bahwa pembiayaan pembangunan dan penataan ruang terbuka hijau masjid Baitul Makmur sebesar Rp.2.808.518.692,09 dari APBD TA 2019 dengan waktu pelaksanaan 180 hari. Pembangunan ini dilaksanakan CV. NABILA PERMATA dengan Direktur ZULKIFLI dan konsultan pengawasan CV. YUDHA KARYA KONSULTAN.
Menurut Evan, dalam perjalanan sejak dari awal sebulum dimulainya pembangunan ruang terbuka ini Dinas Perkim merencanakan pendampingan oleh Tim Pengawal, Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) oleh Kejaksaan Negeri Bintan.
“Dalam perjalanan pelaksanaan pembangunan, Dinas Perkim cukup intens dalam berkoordinsi dengan Tim TP4D dalam bentuk asistensi dan pengawasan lapangan sebagai bentuk pengawalan, pengamanan pemerintahan dan pembangunan daerah (TP4D), jadi cukup ironis sekali kalau kegiatan ini diberitakan miring dan tidak sesuai kenyataan dalam proses pembangunan serta pengawasannya di lapangan,” katanya.
Dari berita yang beredar itu, ujar Evan, pihaknya perlu untuk mengklarifikasi pemberitaan yang menyudutkan. Antara lain soal ketebalan cor lantai yang dikabarkan hanya 5 cm dan 7 cm.
Pada pelaksanaan di lapangan, menurutnya, ada pekerjaan beton K100 setebal 3 cm di lantai kerja di bawah batu alam; pekerjaan plat beton K150 pada siting group dan planter box setebal 10 cm; Pekerjaan coran lantai beton K100 di area taman setebal 10 cm.
“Jadi cukup bervariasi ketebalan beton pada pekerjaan coran di lokasi pekerjaan RTH Masjid Baitul Makmur ini disesuaikan dengan perencanaan dan kebutuhan. Dan semuanya sudah dilakukan pengecekan dan pengawasan baik dalam bentuk pengukuran volume (opname) secara berkala di lapangan. Foto dokumentasi dan campuran mutu beton untuk memastikan semua pekerjaan beton sesuai bestek dan volume sesuai RAB yang dibayarkan kepada kontraktor,” ujar Evan.
Selanjutnya soal terkelupasnya cat pada pekerjaan lantai beton area taman. Evan menjelaskan cat yag digunakan adalah cat merk TENNOKOTE yang berbahan emulsi akrilik yang disesuaikan untuk kondisi luar ruangan. Ia mengakui kondisi di lapangan memang sudah ada yang terkelupas di beberapa titik.
“Di sini perlu kami sampaikan bahwa pekerjaan di lapangan cukup luas dan di beberapa lokasi pengecatan usia matangnya beton belum sampai waktunya untuk dilakukan pengecatan karena mengejar waktu pelaksanaan. Ini yang menyebabkan menjadi terkelupasnya cat yang dikerjakan,” tuturnya.
Selain faktor usia matang beton, Evan melanjutkan, faktor panas yang cukup tinggi di area pekerjaan juga menyebabkan terlalu cepat mengerasnya campuran beton pada permukaan sehingga apabila dilakukan pengecatan pada permukaan beton menyababkan adanya uap air di bawah permukaan pengecatan. Dan dipastikan cat mudah terkelupas apabila adanya gesekan dari kaki pengunjung atau gesekan benda lain.
Adapun terkait penyebab keretakan pada permukaan batu alam, hal tersebut dikarenakan belum optimalnya kepadatan tanah timbunan dan adanya dititik tertentu ruang kosong dibawah permukaan batu alam.
Selanjutnya soal plat beton yang pecah. “Kami sampaikan bahwa lokasi yang dimaksud adalah lokasi pendestrian yang diperuntukkan untuk pejalan kaki, adapun penyebab kerusakan disampaikan adanya kendaraan roda 4 yang memutar di lokasi dan dalam proyek pekerjaan ini mutu beton yang digunakan adalah mutu beton K-150 bukan beton struktur yang bisa dilalui oleh kendraan roda 4 apalagi truck bermuatan,” kata Evan.
Perlu disampaikan pula, sambungnya, bahwa pekerjaan ini berkontak sampai dengan selesainya masa pemeliharaan. Maka kerusakan yang terjadi selama masa pemeliharaan ini pihaknya akan tetap mengawasi secara berkala dan memastikan kewajiban rekanan kontraktor pelaksana untuk memperbaiki segala kerusakan telah terpenuhi secara maksimal.
“Sesuai dengan apa yang kami harapkan,” ujar Evan. (HL)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.