PLN Lampung Dukung “Kampung Kopi” Lambar

1,392

Lampung Barat, FAKTUAL – PT PLN Distribusi Lampung mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Lampung untuk menjadikan salah satu daerah setempat menjadi “Kampung Kopi”.

“Selain mengupayakan pemenuhan kelistrikan ke seluruh pelosok Lampung, PLN Distribusi Lampung bersama jajaran dan pemerintah daerah juga berkomitmen untuk meningkatkan potensi perkebunan khususnya komoditas kopi Robusta yang saat ini menjadi salah satu ikon Lampung dan telah mendunia,” kata General Manager PLN Distribusi Lampung, Julita Indah, di Lampung Barat, kemarin.

Menurut dia, kopi Liwa terkenal bahkan sampai ke Brisbane Australia. Hal tersebut merupakan kebanggaan petani di tengah keterbatasan teknologi pengelolaan kopi namun petani kopi Lampung bisa memberikan kenikmatan kepada warga di berbagai negara.

Selain itu, katanya, beberapa negara lain di Eropa juga meminum kopi asal kopi robusta asal Lampung. “Teman saya di negara tersebut mengatakan bahwa beberapa kedai atau restoran di sana menggunakan kopi robusta Lampung, untuk minum kopi,” katanya.

Ia mengatakan, merupakan kebanggaAn tersendiri sebagai warga negara Indonesia terutama Provinsi Lampung yang mempunyai komoditas dinikmati oleh warga negara di luar negeri.

“Kopi robusta Lampung cukup dikenal di mancanegara,” ujarnya.

Karena itu, ia mendukung upaya pemerintah daerah terutama Pemkab Lampung Barat dan warganya untuk menjadikan daerah setempat sebagai “Kampung Kopi”.

Terkait aliran listrik ke pelosok Lampung, Julita menjelaskan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk mempercepat program Lampung Terang 2019.

Terkait program CSR, upaya lainnya yakni PLN akan membuat booth Coffee Corner sehingga masyarakat bisa merasakan kenikmatan kopi Lampung. Rumah Kreatif pun akan dibuat oleh PLN Tanjungkarang yang akan memajang aneka produk UMKM dan produk kopi Lampung.

“Kami hanya menguatkan saja sebab gubernur dan bupati juga telah mendukung kopi terlebih dahulu, “kata dia.

Sekretaris Camat Air Hitam Budiarto mengatakan Pekon Rigis Jaya, Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat mengatakan kehadiran seluruh leading sektor merupakan dukungan kepada desa Rigis Jaya dan berharap banyak terhadap pembentukan kampung kopi.

“Tak hanya kampung kopi saja, namun ada potensi lain yang bisa tergali untuk mendatangkan wisatawan ke desa tersebut,” katanya.

Namun, permasalahan listrik perlu dibenahi, selain itu akses transportasi berupa jembatan juga harus diperbaiki sehingga memancarkan akses para pelancong.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan Lampung Barat Suhartono mengatakan saat ini petani Kopi Lampung Barat menghasilkan 1,5 ton per hektare setiap tahunnya.

Lampung Barat memiliki 53.000 hektare luas wilayah kopi di Lampung, dan yang paling banyak dibudidayakan adalah jenis robusta.

“Namun harus peduli untuk menyiapkan segala fasilitas guna meningkatkan produksi kopi,” ujarnya.

Pekon Rigis Jaya akan ditetapkan sebagai kampung kopi dan pusat sekolah kopi yang meliputi pendidikan, pengembangan dan destinasi wisata. Namun keterbatasan anggaran SDM dan infrastruktur sangat diharapkan oleh petani agar didukung melalui CSR PLN. Ke depan, juga akan dibangun sekolah kopi yang belum ada di Lampung. (Adi)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.