Faktualmedia.co
Bandarlampung, FAKTUAL – Bulog Lampung menggelar operasi pasar (OP) beras medium di sejumlah wilayah daerah setempat guna menstabilkan harga beras.
OP di Provinsi Lampung berlangsung sejak 2 Januari hingga 31 Maret 2018, kata Kasub Divre Bulog Lampung Tengah Maidana Siregar, di Metro, kemarin.
Ia menjelaskan operasi pasar bekerja sama antara Kementerian Perdagangan dengan Pemprov Lampung, Pemkot Metro-Lampung Tengah, Satgas Pangan Provinsi Lampung, Satgas Pangan Kota Metro, Bulog Divre Lampung dan Bulog Sub Divre Lampung Tengah.
Menurutnya, harga beras medium dalam operasi pasar dijual Rp8.500 per kilogram jauh dari harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebesar Rp9.350/kg.
Maidana menjelaskan OP beras medium berlangsung di Pasar Tradisional Modern Tejo Agung, Kota Metro, sebanyak 4 ton.
Direktur Ekspor Produk Industri dan Pertambangan Kementerian Perdagangan Merry Maryati, dalam kesempatan yang sama mengatakan, Kemendag dalam rangka pengawasan OP beras medium di Provinsi Lampung sudah dilaksanakan pada Selasa (9/1).
Menurutnya, realisasi OP beras tahun 2017 melampaui target yang ditetapkan Gubernur Lampung sebesar 3.000 ton dengan realisasi sampai 31 Desember 2017 sebesar 3.789 ton dipantau di lima kabupaten kota dari 15 kabupaten dan kota.
Ia menjelaskan target OP Beras Tahun 2018 adalah 6.000 ton, sejak Januari hingga Maret 2018 dengan perhitungan 80 persen dari jumlah penduduk Provinsi Lampung sebesar 8,2 juta dengan realisasi dari 2 Januari hingga 8 Januari sebesar 613 ton.
Pelepasan OP beras medium tahun 2018 sudah dilaksanakan sejak 9 Januari 2018, Divre Bulog Lampung telah membanjiri pasar dengan beras medium 10 ton untuk dua pasar, yakni pasar Kangkung dan Pasar Pasir Gintung, sementara untuk Pasar Tejo Agung Kota Metro 7 Ton.
Sejumlah pedagang menyebutkan OP beras Bulog telah menekan kenaikan harga beras di Provinsi Lampung, terutama beras kualitas asalan, karena harga beras medium Bulog dijual lebih murah dengan mutu yang cukup baik.
“Pembeli OP Beras Bulog cukup banyak, dalam sehari bisa terjual seratusan kilogram di tempat saya. Mutunya cukup bagus,” kata Ny Rodjie, pengecer beras di Bandarlampung.
Ia menyebutkan harga beras OP Bulog mencapai Rp8.500/kg.
Sementara itu, warga setempat umumnya lebih menyukai beras lokal karena mutunya lebih bagus meski harganya lebih mahal dibandingkan beras OP Bulog.
Harga beras kualitas asalan kini mencapai Rp10.000/kg, dan beras kualitas medium dan premium berkisar Rp10.500-Rp13.000/kg. (***)