Faktualmedia.co
Pesawaran, FAKTUAL.coA�a�� Pemkab Pesawaran, melalui Desa Bernung, KecamatanA� Gedongtataan, menolak memberi bantuan pada Talita Jahra (5), penderita lumpuh. Pasalnya, yang bersangkutan bukan warga lokal.
“Kita juga sudah lapor ke pihak desa, tapi gak ada tanggapan. Alasan pihak desa dia ini beda warga. Bukan warga Bernung,” jelas Neneknya Poniyem (67), Senin (29/1/2018).
Itulah sebabnya, meski rumah kontrakan ukuran 4X6 meter di Dusun Sidoarsi Desa Bernung, dekat sekali dengan Puskesmas, tetapi Poniyem hanya bisa merawatnya di rumah.
“Saya tak tahu apa sebenarnya penyakit yang diderita cucu saya ini, tapi kata dokter yang pernah menanganinya dulu saat saya berada dipulau jawa, terkena polio,” ujar Poniyem.
Talita saat lahir itu normal denganA� kondisi seperti anak pada umumnya, tapi akibat terkena penyakit panas tinggi dan disuntik serta diurut saat umur 9 bulan, kendaanya menjadi sangat buruk. Lumpuh dan tidak bisa berbicara.
Bagian pinggulnya melepuh akibat lama berbaring.
“Tadinya cucu saya ini sehat, tapi akibat disuntik dan diurut saat terkena panas tinggi, jadi kayak gini. Badannya lemas dan tidak bisa berbicara hingga sekarang,” tutur dia.
Lebih lanjut dia menceritakan, cucunya tersebut dirawatnya sejak 9 bulan, lantaran kedua orang tuanya merantau. Bekerja ke luar negeri sebagai TKW yang hingga saat ini tak kunjung pulang.
“Kalau bapaknya sih katanya kerjanya di Jakarta. Sedangkan ibunya menjadi TKW di Malaysia. Mereka gak pernah pulang. Mengirim uang juga ala kadar. Tak pasti,” terang Poniyem.
Maka untuk itu, akibat penyakit yang diderita cucunya tersebut dan kondisi ekonomi yang memprihatinkan ini. Pihaknya sangat mengharapkan uluran tangan dari pihak dermawan serta pemerintah.
“Untuk makan saja saya susah. Apa lagi untuk brobat. Untung saja pemilik kontrakannya baik. Saya bayarnya tak mesti tiap bulan. Ini saja listrik dan air tak perlu bayar. Kalau untuk bantuan paling dari tetangga dan orang sekitar, tapi kalau dari pemerintah baik itu bantuan secara medis atau materi belum pernah ada,” ucap diaA�A�
Sementara itu, Marlani, pemilik kontrakan mengatakan, dirinya menerima Poniyem bersama cucnya Talita Jahra. Mengontrak di kediamnya tersebut lantaran rasa iba dan kasihan.
“Kita kasih kebijakan bayar tak harus tiap bulan. Dia ini sebelum tinggal di sini tinggal di Sungai Langka,” kata dia.(RIN)
A�