Faktualmedia.co
PRINGSEWU, FAKTUAL media .co Bupati Pringsewu, Provinsi Lampung, Sujadi mengharapkan kreasi batik Pringsewu mengalami pengkembangan, baik motif, maupun bentuk kerja sama dengan produsen batik nasional.
“Dengan demikian diharapkan batik Pringsewu akan semakin dikenal luas,” ujarnya saat upacara peringatan Hari Batik Nasional (HBN) ke-8, sekaligus peringatan Kesaktian Pancasila 2017, di halaman Pendopo Kabupaten Pringsewu, Senin (2/10).
Dia mencontohkan batik yang sedang ia kenakan, yang merupakan batik hasil karya anak-anak Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu.
Ia menginginkan batik khas Pringsewu ke depan selain memiliki motif yang lebih beragam dengan tetap menonjolkan kekhasan Pringsewu, juga bisa menasional.
Menurut Sujadi, dengan telah dikukuhkannya batik sebagai ‘warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non-bendawi’ (masterpieces of the oral and intangible heritage of humanity) oleh Unesco pada 2 Oktober 2009 silam, bukan hanya sebuah kebanggaan semata, namun juga memiliki konsekuensi tanggung jawab bagi kita untuk terus menjaga kelestarian batik sebagai warisan budaya dunia.
“Kelestarian batik sebagai warisan budaya bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan para pemangku kepentingan, melainkan juga menjadi tanggung jawab dan kewajiban seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.
Terkait peringatan Kesaktian Pancasila 1 Oktober, Sujadi berharap peringatan tersebut menjadi momentum bagi semua anak bangsa untuk tidak sekali-kali melupakan sejarah.
“Peristiwa G30S/PKI sebagai sejarah kelam yang terjadi di masa lampau dan kekejaman PKI hendaknya tidak sampai terulang kembali. Mari kita satukan tekad dan semangat untuk bersama-sama menjaga kemurnian Pancasila dan UUD 1945 demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, juga diserahkan petikan SK kenaikan pangkat secara simbolis bagi 310 Aparatur Sipil Negara PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pringsewu oleh Bupati Hi.Sujadi.
Sementara itu, dalam rangka peringatan Batik Nasional ke-8 tingkat Provinsi Lampung, juga digelar pameran dan bazaar batik dan kain tapis, pergelaran musik bambu, fashion show batik, penampilan seniman dari kota Solo, serta kegiatan 100 meter pembatik, yang digelar di Pendopo Kabupaten Pringsewu.
Kegiatan tersebut diselenggarakan Asosiasi Profesi Batik-Tenun Nusantara (APBTN) Provinsi Lampung serta diikuti para pembatik yang tergabung dalam APBTN dari kabupaten dan kota se Provinsi Lampung.
HBN ke-8 itu juga dihadiri bupati dan wakil bupati Pringsewu, Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu Budiman, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Sulpakar, jajaran Pemerintah Kabupaten Pringsewu, serta ratusan siswa SLTA se Kabupaten Pringsewu. (Pri)