Faktualmedia.co
Bengkulu, faktual.co- Wakil gubernur Bengkulu Rosjonsyah menerima audiensi Yayasan Fatmawati Soekarno terkait penanganan stunting di provinsi ini pada Senin 6 Juni 2022.
Pemprov Bengkulu dan BKKBN telah membentuk tim percepatan penurunan stunting mulai dari tingkat provinsi sampai ke desa dan kelurahan.
Dikatakan Wagub Rosnjonsyah, penanganan stunting membutuhkan sinergi antar semua sektor serta keterlibatan seluruh lini masyarakat. Seperti organisasi masyarakat dan berbagai komunitas. Ini juga yang menjadi poin dan peran penting dalam pencegahan stunting.
” Kasus stunting masih menjadi tantangan serius. Tidak hanya secara nasional tetapi secara regional. Angka stunting di Indonesia sebesar 26, 67 persen, Bengkulu 22 persen. Sedangkan target nasional pada 2024 turun menjadi 14 persen. Kita harus berkomitmen bersama untuk mendukung target nasional,”katanya.
Wagub berharap sinergitas antar seluruh aspek terlebih Yayasan Fatmawati Soekarno dapat mensosialisasikan program cegah stunting untuk calon keluarga dan keluarga baru di Provinsi Bengkulu ini.
Wagub juga mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Fatmawati Soekarno. Atas nama Pemprov Bengkulu, Wagub Rosjonsyah mengapresiasi peingkatan kinerja yang spesifik seperti program penekanan stunting di Provinsi Bengkulu. ” Namun yang perlu diingat haruslah aktif dan turut serta dalam program pemerintah ,” tegas mantan Bupati Lebong dua priode ini. (yrz)