Faktualmedia.co
Lamtim – Faktualmedia.co
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Lampung Timur, dr. Satya Purna Nugraha, mewakili Bupati, Menyampikan, Sejalan dengan Prioritas Nasional, salah satu Prioritas Pembangunan Kesehatan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020 – 2024, adalah Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, KB, dan Kesehatan Reproduksi, Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat/ Pencegahan Stunting. Peningkatan Pengendalian Penyakit, Pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), yang hari ini Sama – sama Kita laksanakan, dalam Rangka Hari Bhakti Adhyaksa Ke- 62 dan HUT IAD Ke- 22.
“Tujuan yang ingin di Capai melalui GERMAS, yakni Menurunkan Beban Penyakit, Menurunkan Beban Biaya Pelayanan Kesehatan, Meningkatkan Produktivitas Masyarakat, dan Menekan Peningkatan Beban Finansial Masyarakat, untuk pengeluaran Kesehatan.
Adapun Tujuan, secara Khusus nya, adalah untuk Menurunkan Resiko Utama Menyakit Menular dan Tidak Menular”.
dr. Satya Purna Nugraha, Menambahkan, ada beberapa Kegiatan yang di laksanakan, dalam Baksos hari ini,
1. Pengukuhan Duta Bapak Asuh Anak Stunting.
2. Donor Darah.
3. Khitan Gratis.
4. Pelayanan Posyandu bagi Balita.
5. Pelayanan Kesehatan bagi ibu Hamil.
6. Pelayanan Kesehatan bagi Lansia.
7. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri.
Untuk peserta dari Kampanye Germas dan Bhakti Sosial hari ini, dari 5 Kecamatan, yang meliputi Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja Nuban, Sukadana, Pakuan Aji, Donomulyo, Tambah Subur, dan Purbolinggo.
Tim pemberi Pelayanan, dari Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Organisasi Profesi yang terdiri dari IDI, IB dan PPNI.
Terkait Intervensi Stunting saat ini, Kita Memprioritaskan 1000 HPK, Sebagal Periode Utama, untuk Pencegahan Stunting. karena Stunting merupakan Hasil dari Permasalahan Gizi secara Kronis, idealnya, Pencegahan Stunting seharusnya, di mulai lebih Awal lagi, lebih ke Hulu yaitu, pada Masa Remaja.
Pendidikan Kesehatan dan Perubahan Perilaku, pada Remaja menjadi Kunci Keberhasilan, dalam Mempersiapkan Calon Generasi yang Bebas dari Stunting, untuk Mencegah Stunting, yang di kenal dua Kategori intervensi, yaitu, Spesifik dan Sensitif. Intervensi Spesifik berkenaan dengan Intervensi Kesehatan dan Berkontribusi hanya 30%, dalam Penurunan Stunting, sedangkan Intervensi Sensitif mencakup Intervensi Non Kesehatan, yang Berkontribusi 60%, terhadap Penurunan Stunting.
dengan kata lain, Pendekatan Multisektor menjadi hal yang sangat Krusial, dalam Pencegahan dan Penurunan Stunting.
Kompleksnya masalah Stunting dan banyaknya Stakeholder yang terkait, dalam Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif, memerlukan Pelaksanaan yang di lakukan Secara Terkoordinir, Terpadu, dan Bersama – sama kepada Sasaran Prioritas.
Intervensi tersebut di lakukan, dengan Menyelaraskan Perencanaan, Penganggaran, Pelaksanaan, Pemantauan dan Pengendalian Kegiatan.
“Kami Mengapresiasi Setinggi – tingginya, dan Mengucapkan banyak Terimakasih, kepada Keluarga Besar Kejaksaan Negeri Sukadana, yang sudah Berkoordinasi dengan OPD – OPD terkait, sehingga dapat Terselenggara Kampanye Germas dan Bhakti Sosial pada hari ini.
Semoga Baksos ini, Banyak Memberikan Manfaat bagi Masyarakat di sekitar Kita, dan saya mengucapkan “Selamat Hari Bhakti Adhyaksa Ke- 62 dan HUT IAD Ke- 22″ Sukses Selalu Untuk Semua nya”, tutup dr. Satya.
(Damiri).