TNBBS dan YABI Adakan Kegiatan Sekolah Lapangan Kopi Guna Meningkatkan Mutu Kopi

Lampung barat-Faktual.media.co.
Dalam meningkatkan SDM para petani melaksanakan kegiatan sekolah lapang ” Kopi “. Kegiatan yang dilaksanakan oleh yabi dan TNBBS,yang di ikuti anggota Sekolah lapang kopi masyarakat dan mahasiswa KKN unila,minggu-15-01-2023.

merupakan program Dari suatu tuntutan masyarakat dalam mendistribusikan peluang usaha peningkatan produksi tanaman kopi,sedang kan anggota masyarakat akan di latih menjadi pemdamping di pekon teba liokh,kecamatan batu brak,kabupaten lampung barat, jumlah anggota sekolah kopi ada tujuh orang,kegiatan di dukung oleh pemerintah pekon teba liokh.

Beberapa alasan penting adalah meningkatkan kesempatan kerja, kesempatan berusaha, meningkatan petani serta mengurangi kantong-kantong kemiskinan petani itu sendiri.
Oleh karna itu pembangunan pertanian yang dilaksanakan perlu di fokuskan dalam mengurangi kemiskinan penduduk di pekon tebaliokh meliputi antara lain dengan meningkatkan produktivitasnya agar pendapatan petani meningkat.

Produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian dan perkebunan kopi masih rendah sehingga diperlukan upaya-upaya khusus untuk meningkatkan kwalitas sumber daya meliputi; peningkatan penguasaan kwalitas ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian, penguasaan kwalitas keterampilan disertai pembinaan semangat kerja, disiplin dan tanggung jawab.

Untuk menjelaskan pengertian dan tujuan sekolah lapang merupakan suatu proses diklat untuk petani yang terhimpun dalam kelompok tani dilapangan bersama pemandu lapangan juga Penyuluh Pertanian guna meningkatkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan penghayatan tentang pengolahan usaha tani yang berorentasi agribisnis. Tujuan utama mendidik petani menjadi ahli mampu mengelola usahataninya dengan menggunakan prinsip-prinsip agribisnis dan mampu mengarahkan pada petani lainya.

Metode kegiatan sekolah lapang kopi bertatap muka secara kelompok membahas tentang Tanah dan tanaman kopi itu sendiri peserta yang hadir kurang lebih 30 orang diadakan untuk tukar pikiran mengenai suatu kegiatan yang akan diselenggarakan, guna mengumpulkan saran-saran untuk memecahkan persoalan yang terjadi di lapangan,(candra).