Ketua GWI DPC Pesawaran Menyayangkan Sikap Arogan Kontraktor Pelaksana Pembangunan Kantor BPP Kecamatan Way Ratai “Ancam” Wartawan.

80

Pesawaran-Faktual Media. Co.
Nasoba Mataram Ketua Gabungan Wartawan Indonesia Dewan Pimpinan Cabang ( GWI-DPC ) Kabupaten Pesawaran menyayangkan sikap arogan KHAIRIL AZHAR yang mengaku sebagai kontraktor pelaksana pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian ( BPP ) Kecamatan Way Ratai “mengancam” wartawan media online Transparan Lampung Yudi Indrawan.

Sikap arogan oknum kontraktor yang mengancam wartawan Yudi Indrawan telah mengekang kemerdekaan dan kebebasan pers,dapat dikenakan ketentuan pidana Pasal 18 Ayat 1 UU No 40 tahun 1999 Tentang Pers, dengan ancaman pidana penjara paling lama dua tahun atau denda paling banyak Rp 500 juta.

“Pihak yang mengaku sebagai Kontraktor bersikap arogan mengancam wartawan,
itu sangat tidak pantas,karna tugas jurnalis sebagaimana dijamin oleh UU Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.”Kata Nasoba.

“Saya berharap Kepada para Wartawan agar tidak ragu memberitakan dugaan kasus Korupsi pembangunan yang menggunakan anggaran negara tentunya dengan tetap mengacu kepada Kode Etik Jurnalistik.” Harap Nasoba

Saya meminta pihak terkait pengguna anggaran yakni dinas pertanian agar mengaudit pekerjaan tersebut.”Ujarnya.

“Jangan sampai ada indikasi, korupsi pengguna anggaran harus tegas karena anggaran yang dikeluarkan bersumber dari pajak yang dibayarkan masyarakat lampung.”Tegas Nasoba.

Di ketahui dari halaman berita Media online Transparan Lampung,Senen (26-08-2024) mengangkat Polemik adanya temuan dugaan tidak sesuai RAB dalam pelaksanan pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran mendapat tanggapan dari Kontraktor pelaksana proyek.

Khairil Azhar yang mengaku sebagai kontraktor dalam pekerjaan tersebut merasa tidak suka lataran pekerjaan yang di jalaninya mendapat tanggapan miring dari media ini.

“Maaf saya kontraktornya, untuk penggunaan matrial berupa batu itu sudah sangat bagus karna batu itu saya ambil dari Gunung PJR,Bandar Lampung dan batu itu berkualitas sangat baik bukan batu kapur,”jelasnya.

“Ya,karna batu itu juga sering saya gunakan untuk pengaspalan jadi jangan mengada-ada ,”kata khairil Azhar dengan nada tinggi saat menghubungi wartawan media ini,Senin (26/08/2024).

Selain itu juga Khairil Azhar terkesan “mengancam” wartawan media ini jika masalah proyeknya di besar-besarkan maka dirinya akan melapor balik kepada penegak hukum.

“Terserah mau di beritakan seperti apa kerjaan itu tapi kalau masalah ini sampai dilaporkan dengan pihak berwajib, tentu saya akan menuntut balik juga,”kata Khairil dengan nada tinggi melalui sambungan WhatsAppnya di nomer 085283780XXX.

Ia juga menegaskan bahwa tumpukan matrial yang ada dilokasi itu diakuinya sudah di saksikan oleh pihak kecamatan dan pihak kepala desa setempat.

“Jadi jangan mencari-cari kesalahan karna semua perkejaan itu terbuka,tidak ada yang di tutup-tutupi,karna dengan matrial batu untuk pondasi yang kita gunakan itu sangat kokoh sekali,
“tegasnya.

Sebelum adanya berita terkait Ancaman kepada wartawan tersebut,dimana berita sebelumnya ada berita dugaan penyimpangan dalam proyek Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang di peruntukan di dua Kecamatan yakni kecamatan Padang Cermin dan Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung terungkap.

Pasalnya berdasarkan laporan dari salah satu narasumber yang masuk ke redaksi media ini,menyatakan bahwa dalam pembangunan proyek BPP di wilayah tersebut diduga kuat menyimpang dari Rancangan Anggaran Pembangunan (RAB)dalam proyek tersebut.(Nehru)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.