Bupati Adipati Buka Giat HKN Ke-59 Tingkat Kabupaten Way Kanan Tahun 2023

205

Way Kanan, Faktualmedia. Co –
Bupati H. Raden Adipati Surya, S.H.,M.M bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten, Ny. Hj. Dessy Afriyanti Adipati hadiri Kegiatan Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-59 Tingkat Kabupaten Way Kanan Tahun 2023 di Lapangan Kampung Argomulyo Kecamatan Banjit, Kamis (07/12/2023).

Turut hadir Ketua Dharma Wanita Persatuan, Ny. Vorian Melita Saipul, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Inspektorat Daerah Kabupaten, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, Badan Pengenlolaan Keuangan dan Aset Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Bagian Hukum, Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdakab, RSUD Zainal Abidin Pagar Alam, dan Pimpinan Kecamatan Banjit.

Dalam sambutannya, Bupati Adipati mengatakan bahwa Tranformasi kesehatan adalah tonggak penting dalam sejarah perjalanan Bangsa Indonesia menuju bangsa yang maju, tidak hanya di kota besar, transformasi kesehatan juga harus menjangkau Kabupaten tidak terkecuali Kabupaten Way Kanan.

Adipati mengajak seluruh masyarakat untuk turut membangun kesehatan, dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar kita. ” Mari kita bangun bersama tubuh dan jiwa yang sehat dan kuat demi Indonesia Emas 2045”, ujar Bupati Adipati.

Dalam peringatan HKN bertajuk Transformasi Kesehatan Untuk Indonesia Maju, Bupati penerima Penghargaan Manggala Karya Kencana menyampaikan bahwa dalam transformasi menjadi enam pilar utama yang akan membentuk pondasi kuat, Tranformasi pertama yaitu layanan primer dimana sekarang beralih untuk fokus dari mengibati menjadi pencegahan dimana pelayanan primer harus memberi akses layanan kesehatan dasar kepada seluruh masyarakat, dengan mengedepankan layanan promotif dan preventif berdasarkan siklus hidup manusia.

“Transformasi yang kedua ialah layanan rujukan dari yang semuka akses layanan kesehatan yang susah menjadi mudah, melalui pemenuhan infrastruktur, SDM, sarana prasarana, pemanfaatan telemedisin, pengembangan jejaring layanan prioritas, dan pelayanan unggulan berstandar internasional.

Sedangkan
transformasi ketiga ialah sistem ketahanan kesehatan, dimana dulu industry kesehatan bergantung dengan luar negeri menjadi mandiri di dalam negeri melalui penguatan ketahanan kefarmasian dan alat kesehatan harus dilakukan mulai dari rantai pasok dari hulu hingga ke hilir, prioritas penggunaan produk dalam negeri”, lanjut Bupati Adipati.

Selanjutnya, pada Transformasi keempat terdapat pembiayaan kesehatan dari pembiayaan yang tidak efisien menjadi transparan dan efektif melalui Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK) agar upaya-upaya pembangunan kesehatan yang dilakukan menjadi sinkron, selaras, dan sinergis di seluruh Indonesia. Pada

Transformasi kelima terdapat transformasi SDM Kesehatan dari tenaga kesehatan yang kurang menjadi cukup dan merata dimulai dari ketersediaan dokter spesialis, dokter dan tenaga kesehatan prioritas yang merata disetiap fasilitas kesehatan. Serta pada Transformasi keenal ialah transformasi teknologi kesehatan dimulai dari sistem yang dulu informasi terfregmentasi menjadi terintegrasi.
(man)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.