Faktualmedia.co
Dinas Pendidikan Kabupaten Tulangbawang Sosialisasi dan Deklarasi Sekolah Ramah Anak SRA di SMP 02 Menggala,
Faktual Tulangbawang–Seperti yang di ketahui bahwa dalam rangka mensukseskan program pemerintah Sekolah Ramah Anak (SRA) Dinas Pendidikan melakukan sosialisasi dan Deklarasi sekolah ramah anak (SRA) dan Pelatihan konvensi hak anak ( KHA) Warga sekolah dan komite.
Dalam acara tersebut di hadiri oleh fasilitator nasional Dr. Sowiyah.S.pd kepala dinas pendidikan Nasaruddin, kepala Dinas Kesehatan Fatoni, seketaris dan kanit Dinas Perlindungan Anak dan Perempuan, camat Menggala dan seluruh kepala sekolah SMP di Menggala
Dalam sambutannya kepala dinas pendidikan mengatakan bahwa parakdima anak itu kalau salah harus di beri hukuman ternyata dalam kenyataannya itu adalah salah nah,bagaimana itu bisa salah itu nanti di jelas kan oleh fasilitator kita ibu sowiyah yang sudah malang melingtang di Indonesia
“Alat disiplin takut ternyata salah, yg benar ialah pendidikan itu bisah berhasil dengan hati yang bersih dan pemikiran yang cerah setelah ini selesai kita akan menerapkan sekolah ramah anak sampai saat ini sudah ada sekitar 52 sekolah yang sudah menandatangani deklarasi ramah anak,” ungkap Nasaruddin
Dalam sambutanya Nasaruddin juga mengatakan kalau ada anak yang tidak naik kelas atau anak yang berhenti sekolah itu berarti guru guru sekolah yang kurang didik kepada anak murid,”lanjut Nasaruddin
Dan dalam waktu yang sama Dr,sowiyah.S.pd, sebagai fasilitator menyampaikan terima kasih kepada Bupati Tulangbawang Hj, Winarti. SE,MH dan kepala dinas pendidikan yang sudah mensukseskan program sekolah ramah anak (SRA) dan telah sosialisasi kepada sekolah-sekolah
“Dan Alhamdulillah mulai sekarang kabupaten Tulangbawang sudah memiliki payung hukum yang mengatur untuk anak dan mudah- mudahan di semua kabupaten bisa menjadi kabupaten yang Ramah anak,” ungkap Dr. Sowiyah
Dan Dr, sowiyah juga mengatakan bahwa konvensi hak anak (KHA) ini sudah kami sosialisasi kepada sekolah-sekolah termasuk kovensi kepada Dinas supaya kita bisa mewujudkan kabupaten Ramah Anak dan supaya tindakan kekerasan kepada anak tidak terjadi lagi dan supaya anak–anak bangsa bisa menjadi cerdas dan mendapatkan perlakuan yang layak,” ungkap buk sowiyah (muh)