Dinas Perikanan Tulangbawang, Menghimbau Kepada Pembudidaya Udang Vannamei Agar Dapat Menggunakan Benur Yang Telah Bersertifikat Cara Pembenihan Ikan Yang Baik Agar Mencegah dan Pengendalian penyakit Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND).

551

FAKTUAL Tulang Bawang Propinsi Lampung 
Upaya yang kami lakukan benar-benar serius, agar para pembudidaya udang tidak rugi. Salah satunya dengan memastikan proses pembenihan udang benar-benar aman dari kontaminasi penyakit Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND). Tak terkecuali dengan menggunakan induk udang yang benar-benar terbebas dari penyakit ini,” papar Eka Saputra.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tulangbawang Eka Saputra saat ditemui wartawan Faktual  di ruang kerjanya, Selasa (7/6).

Menurut Eka, indukan yang dipelihara di tempat terbuka sangat rawan terpapar atau tertular berbagai penyakit serta berpotensi menciptakan dan menyebarkan penyakit lokal ke daerah lain. Apalagi proses pembuatan induk udang di tambak seringkali menyalahi atau tidak sesuai protokol produksi induk. Akibatnya, induk udang yang dihasilkan tidak dapat dijamin secara genetik baik atau unggul.

“Karena itu, kalau ingin udang kita tetap aman dan bebas AHPND, langkah pertama dari proses pembenihannya harus aman. Artinya, induk yang dihasilkan harus melalui dan sesuai protokol produksi induk udang,” kata Eka

Eka mengimbau kepada para pelaku usaha pengelola/ masyarakat petambak, P3UWL, Forsil dan semua pihak terkait untuk berkomitmen dan berpartisipasi aktif dalam mencegah masuk dan tersebarnya penyakit AHPND. “Caranya dengan dapat menggunakan benur yang telah bersertifikat CPIB dari Hatchery nya, induk udang yang sehat, bebas penyakit dan pakan induk udang yang juga bebas penyakit,” pungkasnya. (Muh)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.