Era Gubernur Ridho, Lahan Sawah Lampung Bertambah 31.204 Hektare

688

BANDAR LAMPUNG faktual mesia.co-Di tengah banyaknya lahan sawah berubah fungsi, Provinsi Lampung justru mencatat pertambahan luas lahan sawah. Di era pemerintahan Gubernur-Wakil Gubernur, Muhammad Ridho Ficardo-Bahctiar Basri, luas lahan sawah bertambah 31.204 hektare.

Penambahan lahan itu karena program rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) dan cetak sawah baru. Kebijakan strategis Gubernur Ridho yang memperbaiki jaringan irigasi primer, sekunder, dan irigasi tersier pada 2016 membuat kondisi jaringan irigasi mantap mencapai 90% di akhir 2017 dari sebelumnya 46% sebelumnya.

Dalam berbagai kesempatan Gubernur Ridho mengatakan, salah satu kunci keberhasilan pertanian adalah ketersediaan air. “Berikan petani air dan jamin pasokannya, produksi akan naik,” kata Ridho, Sabtu (18/11/2017).

Di awal menjabat sebagai Gubernur, luas sawah Lampung menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 369.362 hektare. Berkat perbaikan jaringan irigasi dan cetak sawah, luasnya bertambah menjadi 390.372 hektare. Perbaikan jaringan irigasi membuat lahan sawah yang semula tidak berfungsi dapat ditanami sekaligus membuat indeks pertanaman Lampung naik dari 1,5 menjadi 1,8.

Menjelang akhir 2017, BPS Lampung merilis luas lahan sawah Lampung naik menjadi 400.566 hektare. “Perluasan lahan sawah baru merupakan salah satu program Nawa Cita bidang kedaulatan pangan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Terobosan yang dilakukan Pemprov Lampung adalah dengan memacu pertumbuhan luas lahan persawahan melalui cetak sawah pola swakelola. Saya mengucapakan terima kasih kepada TNI yang ikut membantu cetak sawah baru ini,” kata Gubernur Ridho.

Perluasan lahan sawah dicapai berkat gelontoran dana fantastis pada 2016 sebesar Rp163,8 miliar. Dana itu dipakai untuk memperbaiki 16 dari 19 daerah jaringan irigasi yang menjadi kewenangan Provinsi Lampung yang tersebar di Pringsewu, Tanggamus, Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, dan Lampung Barat.

Kemudian, di 2015 tercetak sawah baru seluas 2.000 hektare dan di 2016 naik menjadi 11.775 hektare. Sedangkan di 2017, targetnya seluas 6.775 hektare. Tak hanya itu, Pemprov Lampung juga mencari upaya lain lewat program otimasi lahan rawa yang tersebar di Lampung Tengah, Tulangbawang, dan Mesuji, pada 2018.

Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Edi Yanto, naiknya target sasaran produksi tanaman pangan di 2018 yakni padi sebanyak 4,45 juta ton, jagung sebanyak 3,29 juta ton, dan kedelai 199.776 ton, harus ada lahan baru. “Dari optimasi lahan rawa ini ditargetkan 5.500 hektare lahan yang bisa ditanami padi,” kata Edi Yanto. (Hms)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.