DRD Berusaha Dongkrak Harga Singkong

831
Faktual.coa�� Pemerintah berusaha mencari jalan keluar agar harga ubi kayu (Manihot utilisima) seluruh Indonesia kembali bagus lewat rapat koordinasi Forum Dewan Riset Daerah (DRD) se-Indonesia selama sehari di Hotel Emersia, Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung, Kamis (26/10/2017).
Harga singkong jatuh tiga tahun belakangan ini dari Rp2000 per kg jadi Rp500-Rp700 per yang merata hampir di seluruh provinsi di Indonesia. Lewat rakor bertema a�?Revitalisasi Agribisnis Ubikayu Hulu-Hilir Menuju Kemandirian Pangan, Energi, dan Industri Nasionala�?, pemerintah diharap menemukan jalan keluarnya.
Rakor akan dibuka di Gedung Paskasarjana UBL, Kota Bandarlampung, Rabu (25/10/2018), pukul 19.30 dan pembahasannya di Hotel Emersia, Kamis (26/10/2017), pukul 08.30 s/d 16.30 WIB.
Ada tiga kementrian yang akan hadir : Kemetrian Ristek Dikti, Kementrian Pertanian, dan Kementrian Industri
Para pembicara dari Lampung adalah Kepala Balitbangda Lampung Ir.Mulyadi Irsan, MT., Ketua DRD Lampung Prof.Dr.Ir.Hasriadi Mat Akin, M. P., Wakil Ketua DRD Lampung Dr.Andi Desfiandi, SE., MA, pakar pertanian dan guru besar Faperta Unila Prof.Dr.Ir. Abbas Zakaria, MS.
Lampung sempat menjadi produsen terbesar singkong di Indonesia. Lampung memasok 36 persen produksi ubi kayu nasional, kata Ahmad Muslimin, panitia Rakor Forum DRD ini. Menurut Data BPS, Indonesia produksi 23 juta ton singkong segar setara dengan 8 juta ton chips singkong atau 6,4 juta ton tepung singkong.
Namun, tingginya produksi singkong, belum memakmurkan rakyat karena anjloknya harga saat ini. Menurut Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbangda) Provinsi Lampung Dr.Ir. Mulyadi Irsan, M.T., salah satu jalan keluarnya adalah memberi nilai tambah terhadap singkong menjadi berbagai produk.
Singkong dapat dijadikan tepung mocaf sebagai pengganti terigu sehingga harganya bisa terdongkrak beberapa kali lipat. Ubikayu merupakan sumber pati yang sangat baik untuk bahan baku pangan, energi, dan industri. Sampai saat ini terus berkembang riset dan inovasi menuju diversifikasi produk pangan olahan yang menggunakan bahan utama ubikayu.
Di Brazil, ubikayu menjadi energi terbarukan bio fuel ramah lingkungan dan tanpa polusi, kata Ahmad Muslimin yang selama ini jadi penggiat masalah-masalah kemasyarakatan. Pati ubikayu dapat jadi pangan olahan seperti roti, biskuit, kue basah, dll. Selain itu, ubi kayu bahan baku industri nonpangan (energi, kosmetik, bio-farmaka, bioplastik, dll).
Namun, tingginya produksi singkong, belum memakmurkan rakyat karena anjloknya harga saat ini. Menurut Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbangda) Provinsi Lampung Dr.Ir. Mulyadi Irsan, M.T., salah satu jalan keluarnya adalah memberi nilai tambah terhadap singkong menjadi berbagai produk.
Singkong dapat dijadikan tepung mocaf sebagai pengganti terigu sehingga harganya bisa terdongkrak beberapa kali lipat. Ubikayu merupakan sumber pati yang sangat baik untuk bahan baku pangan, energi, dan industri. Sampai saat ini terus berkembang riset dan inovasi menuju diversifikasi produk pangan olahan yang menggunakan bahan utama ubikayu.
Di Brazil, ubikayu menjadi energi terbarukan bio fuel ramah lingkungan dan tanpa polusi, kata Ahmad Muslimin yang selama ini jadi penggiat masalah-masalah kemasyarakatan. Pati ubikayu dapat jadi pangan olahan seperti roti, biskuit, kue basah, dll. Selain itu, ubi kayu bahan baku industri nonpangan (energi, kosmetik, bio-farmaka, bioplastik, dll).
Dr. H. Andi Desfiandi Alfian, S.E, M.A berharap rakor minimal mengeluarkan tiga rekomendasi , yakni pertama adanya riset agribisnis ubikayu dari hulu-hilir skala nasional, kedua komoditas ubikayu menjadi salah satu komuditas strategis nasional, dan ketiga perlu penguatan jejaring kelembagaan riset dan inovasi agribisnis ubikayu. (Rls)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.