Gubernur Lampung Gulirkan Gerbang Pelana

1,664

Bandarlampung, FAKTUAL – Setelah sukses menggulirkan program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwai Jurai (Gerbang Desa Saburai), Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo memperkenalkan Gerakan Membangun Pesisir Lampung Berdaya Guna (Gerbang Pelana) yang digulirkan mulai 2018.

Pada tahap pertama, Gerbang Pelana difokuskan pada wilayah yang berada di Teluk Lampung. Menurut Gubernur Ridho, Gerbang Pelana merupakan pendamping Gerbang Saburai. “Permasalahan Pesisir Lampung ,belum banyak tersentuh secara terpadu. Wilayah pesisir menjadi sumber kemiskinan karena akses pendidikan rendah, daya beli rendah, dan tingkat kesehatan juga masih rendah,” kata Ridho, kemarin.

Permasalahan pembangunan wilayah pesisir, menurut Ridho, karena pengelolaan bersifat sektoral. Instansi dan institusi bergerak secara sektoral dengan koordinasi yang lemah. Kemudian, peran masyarakat masih rendah. Demikian halnya di bidang infrastruktur seperti keterbatasan air bersih dan sanitasi. Permukiman tidak teratur dan cenderung kumuh, erosi pantai, sedimentasi, infiltrasi air laut, dan pemanfaatan daerah pantai yang tidak sesuai potensi.

“Jangan sampai terjadi kesenjangan antara desa yang ada di darat dan di pesisir. Di darat, sejak 2016 Pemprov membangun desa melalui Gerbang Saburai. Nah, di kawasan pesisir, kita coba bangun lewat program Gerbang Pelana,” katanya.

Provinsi Lampung memiliki garis pantai sepanjang 1.105 kilometer dengan 132 pulau besar dan kecil. Sumber daya pantai yang dapat dikembangkan antara lain sumber daya perikanan, hutan mangrove, terumbu karang, dan bahan bioaktif. Kemudian, sumber daya mineral dan geologi mineral seperti mineral strategis, vital, dan industri.

Garis pantai Lampung juga dapat dikembangkan untuk kawasan pariwisata, transportasi, komunikasi, sumber energi, konservasi, saran pendidikan, penelitian, dan pertahanan keamanan. Saat, program Gerbang Pelana tengah dimatangkan di Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Lampung bekerja sama dengan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor.

Menurut Kepala Balitbangda Provinsi Lampung, Mulyadi Irsan, Gerbang Pelana merupakan program percepatan sinergitas pembangunan wilayah pesisir Lampung. “Kita ingin mengoptimalkan segenap potensi dan kebijakan baik pusat maupun daerah yang berwawasan lingkungan serta berkelanjutan. Program ini ditargetkan ikut mempercepat pertumbuhan ekonomi pesisir,” kata Mulyadi Irsan.

Melalui program Gerbang Saburai, Gubernur Ridho mendapat penghargaan Upakarya Wanua Nugraha (UWN) dari

Kementerian Dalam Negeri pada 2 Oktober 2017, karena dua tahun berturut-turut yakni pada 2016 dan 2017 mengantarkan Lampung meraih juara pertama Lomba Desa Tingkat Regional Sumatera. Sebelum meraih penghargaan UWN, Gubernur Ridho juga dianugerahi penghargaan sebagai pembina desa terbaik se-Sumatera, di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, pada 15 Agustus 2017.

Program Gerbang Desa Saburai yang didanai APBD Lampung bergulir sejak 2016 di 100 desa. Pada 2017, Gerbang Saburai kembali menyasar 250 desa dan ditargetkan 380 desa dapat terangkat dari status tertinggal pada 2018. Setiap desa mendapat kucuran dana Rp240 juta. Seluruh desa yang masuk program Gerbang Desa Saburai dipilih berdasarkan data Badan Pusat Statistik sebagai alat ukur. (Hms)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.