Faktualmedia.co
PRINGSEWU -FAKTUAL,Pemerintah Kabupaten Pringsewu melakukan evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Bupati Pringsewu Dr.H.Fauzi, SE, M.Kom., Akt., CA, CMA di Aula Utama Pemkab Pringsewu, Senin (27/7/20) ini dihadiri Direktur Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) Febrilia Ekawati dan perwakilan SNV Indonesia Bambang Pujiatmoko, serta diikuti jajaran pemerintah daerah dan muspida setempat.
Wakil Bupati Pringsewu Dr.H.Fauzi, SE, M.Kom., Akt., CA, CMA mengatakan Perda No.01 Tahun 2019 tentang STBM Berkelanjutan dan SK Bupati No.B/448/KPTS/D.02/2019 tentang Satgas Pelaksana Gebrak STBM Kabupaten Pringsewu dengan jelas mengamanatkan Tim Satgas untuk menyelesaikan program STBM. Semua pihak juga ikut berperan dalam menyukseskan ODF di Bumi Jejama Secancanan, dimana Gebrak ODF yang dilakukan oleh Pemkab Pringsewu juga menjadi rule model secara nasional.
Ia juga mengaku bangga bahwa sejumlah daerah di Indonesia yang sebelumnya belajar dari Kabupaten Pringsewu juga ikut sukses dalam program STBM atau ODF tersebut.
Keberhasilan Pringsewu tersebut, menurutnya, juga berkat dukungan dan bantuan dari YKWS dan SNV Indonesia. Seiring dengan berakhirnya program YKWS dan SNV di Kabupaten Pringsewu, ia mengucapkan terimakasih dan berharap sumbangsih pemikiran serta dukungan akan terus diberikan kepada Kabupaten Pringsewu.
Sementara itu, Direktur Eksekutif YKWS Febrilia Ekawati juga menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Pemkab dan Satgas Gebrak ODF yang melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin, dimana hal ini menurutnya yang menjadikan Pringsewu menjadi rule model di Indonesia.
Febri mengatakan, ODF bukan merupakan akhir dari pembangunan STBM, tetapi hanya merupakan salah satu bagian dari pilar yang ada. Lebih lanjut disampaikan bahwa menurut hasil riset yang dilakukan pihaknya, 95% masyarakat Pringsewu sudah BAB di jamban, dan sisanya masih belum memiliki akses jamban yang layak.
Perwakilan dari SNV Indonesia Bambang Pujiatmoko mengatakan STBM adalah masalah yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pandemi Covid-19, kata Bambang, selain sebagai musibah, juga menjadi anugerah bagi STBM. Hal ini disebabkan setelah bertahun-tahun masyarakat diajak berperilaku hidup bersih dan sehat namun tidak mendapat sambutan dari sebagian masyarakat, namun saat ini di masa pandemi Covid-19, baru masyarakat mulai mau berperilaku hidup sehat.
Diungkapkan juga oleh Bambang Pujiatmoko, bahwa Kabupaten Pringsewu menempati urutan ke-22 secara nasional yang sudah ODF. Namun demikian, capaian Pringsewu ini baru sebatas sanitasi layak, dan belum ke sanitasi aman. Oleh karena itu, untuk menuju Sanitasi Aman, semua pihak harus memiliki komitmen bersama dalam upaya mencapai Sanitasi Aman tersebut.
Disampaikan juga oleh dia, bahwa meskipun program SNV Indonesia sudah berakhir di Pringsewu, pihaknya tetap berkomitmen untuk tetap memberikan sumbangsih pemikiran maupun lainnya untuk Kabupaten Pringsewu. Ditandaskan Bambang, suksesnya Kabupaten Pringsewu karena Kabupaten Pringsewu telah mengetahui caranya untuk sukses.
Dalam pada itu, Plt Kadis Kesehatan Kabupaten Pringsewu Relawan mengatakan hingga saat ini Pemkab Pringsewu dengan dukungan berbagai pihak telah membangun sebanyak 36 IPAL Komunal. Sementara, 82% masyarakat setempat telah memiliki jamban sehat permanen, 16% semi permanen, dan dan 2% masih menumpang. Relawan berharap sumbangan pemikiran dan ilmu dari YKWS dan SNV bagi Kabupaten Pringsewu meskipun program kerjasama telah berakhir, serta tetap melanjutkan apa-apa yang telah diperbuat selama lima tahun ini untuk Kabupaten Pringsewu.(made).