Faktualmedia.co
Faktualmedia.co, Lampung Selatan – Politik di Lampung Selatan ( Lamsel ) nampaknya semakin memanas. Banyak Bakal Calon Kepala Daerah (Balonkada) yang akan pentas pada pilkada, Masing-masing melakukan berbagai aksi untuk menarik simpatisan masyarakat. Baik pemasangan banner, pembagian selembaran leaflet profil, hingga kegiatan bakti sosial, turun langsung bersentuhan dengan masyarakat. Rabu ( 18/03/2020 )
Namun, ada yang tak biasa dari kegiatan tersebut. Dugaan praktik kecurangan yang di lakukan oknum politik untuk menjegal balonkada. Seperti, dengan merusak banner. Politik jorok ini sepertinya menjadi alternatif untuk menjatuhkan elektabilitas lawan politik.
Seperti yang terjadi di Lapangan, banner Balonkada Hipni dari partai Golkar yang menjadi sasaran oknum tersebut. Tidak sedikit banner mantan Anggota DPRD Lamsel itu ditemukan dalam keadaan rusak.
Liaison officer (LO) Hipni, Davit mengatakan, kejahatan politik termasuk dugaan politik uang sering terjadi menjelang pesta demokrasi. Namun, dirinya mengherankan jika misi jorok dengan merusak banner tarjadi dalam persaingan politik.
“Banyak beberapa banner kita keadaannya rusak tersobek pisau. Terjadi di beberapa titik di kecamatan Lamsel. Saya juga gak tau motif nya apa. Namun, karena saat ini 2020 tahun politik,” kata Davit saat di konfirmasi di Posko Pemenangan Hipni
Davit menjelaskan, banyak banner yang sudah terpasang di beberapa wilayah hilang dan ditemukan Dalam keadaan, rusak dan berserakan. Selain itu, ada juga banner yang sengaja di balik agar tidak terlihat oleh masyarakat.
“Sebenarnya ini bukan karena faktor alam. Ini sengaja ada yang melakukan politik jorok. Seperti dibeberapa wilayah, banner kita hilang dan kami temui sudah berserakan. Lumayan banyak ada sekitar 100-an lebih banner,” Kata Davit.
Menurut Davit, politik sejatinya merupakan niat tulus balonkada untuk memperbaiki suatu Daerah. Dirinya berharap, politik tidak diwarnai kegiatan jorok seperti ini. Disisi lain, Davit mengembalikan masalah ini kepada Tuhan yang maha esa.
“Politik itu kan baik, jangan lah dipakai cara-cara seperti itu. Ini jelas mencoreng citra berpolitik itu sendiri. Saya pasrah dan kembalikan masalah ini kepada Tuhan. Biar Tuhan yang menyadarkan oknum tersebut,” pungkas nya . ( Sam )