Faktualmedia.co
Bengkulu faktualmedia.co
Pengelolaan Pasar Panorama (pasar tradisional percontohan se-Indonesia) di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu diduga tidak jelas bahkan terkesan semakin amburadul.
Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kota Bengkulu UPTD kepala Pasar Panorama belum bisa ditemui, bahkan diduga bekerjasama Preman.
Pasalnya pembongkaran kios atau Auning pedagang dibongkar malam-malam tanpa kordinasi dan sosialisasi kepada pedagang pemilik Auning hanya pemberitahuan tulisan ditempeli di Auning mereka dibongkar, dibangun dan diharuskan membayar.
Ibu Darlis dan Ibu Yenti ditemuin dilokasi pasar menuturkan kepada tim media ini, proyek ini tidak jelas.
“Sebab siang kami minta penjelasan dari Pj Walikota, eh malamnya malah dibongkar jelas ini dugaan kuat ulah preman mencari keuntungan diatas penderitaan kami keluhnya dimana lagi kami berjualan, menjadi pertanyaan kalau itu proyek pemerintah kenapa malam-malam dikerjakan pembongkaran,” jelasnya.
Kabid Pengembangan Perdagangan Ibu Erika Ariesanti didampingi sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Bengkulu Firjoni Aprianto, mengatakan bangunan dipinggir jalan atau diatas trotoar itu bangunan swadaya pedagang, yang didalam proyek Cipta Karya PUPR kota katanya, silahkan kompirmasi langsung Kepala Pasar.
Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya PUPR Kota Bengkulu Tomaiwan mengatakan baru rencana memang sudah turun Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) sebesar Rp 300 juta untuk pekerjaan siring apabila musim hujan sering banjir.
“Tetapi belum bisa bekerja karena Dananya belum ada, untuk pembongkaran kami tidak tau,” pungkasnya.
(jlg/tim/ Hlns)