Faktualmedia.co
BANDAR LAMPUNG faktualmedia. co –Pemerintah Provinsi Lampung segera melakukan langkah-langkah pemulihan daerah tangkapan air (catchment area) Waduk Batutegi, Tanggamus yang kini mengalami degradasi ekologi, ekonomi, dan sosial. Untuk mematangkan rencana itu, Pemprov akan menggelar work shop tentang Urgensi Pemulihan Catchment Area Batutegi Melalui Integrasi, Sinergi dan Akselarasi Program Antarpihak yang akan dilaksanakan pada 30 Oktober 2018 mendatang di Hotel Arinas Bandar Lampung.
Menurut Plt. Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Taufik Hidayat, dalam rapat persiapan workshop di Ruang Rapat Bappeda, Kamis (25/10/2018), pihaknya mendorong pemulihan karena Batutegi memiliki nilai penting dan strategis ketahanan pangan. “Terutama terkait dengan target peningkatan produksi gabah kering giling (GKG) sebesar 4,6 juta ton pada tahun 2018”, kata Taufik.
Untuk itu pihaknya berharap melalui workshop yang akan digelar pada 30 Oktober 2018 mendatang dapat menghimpun solusi dan kerjasama berbagai pihak. Dengan demikian akan terjadi perubahan tutupan lahan di catchment area guna mewujudkan visi Lampung Maju dan Sejahtera 2019.
Dalam melakukan pemulihan itu, Pemprov meminta Tim Percepatan Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kelautan (TP4K) melakukan langkah langkah strategis.
Ketua Tim TP4K Provinsi Lampung Joko Umar Said mengatakan Bendungan Batutegi memiliki tiga fungsi utama yaitu pengairan, tenaga listrik dan air baku.
Namun belakangan daerah tangkapan air (DTA) Batutegi mengalami degradasi ekologi, ekonomi, dan sosial. Ini akibat perambahan kawasan untuk pengembangan areal pertanian dan perkebunan masyarakat sekitar. Sehingga menyebabkan tidak optimalnya fungsi waduk Batutegi.
Saat ini waduk Batutegi baru mengaliri 46.300 hektare areal sawah dari rencana diairi seluas 66.573 Ha, rencana sumber air baku PDAM 2.250 liter/detik untuk Bandar Lampung, Lampung Selatan dan Metro belum terealisasi dan PLTA 2×14 megawatt baru mampu terealisasi 50%.
“Untuk itu perlu adanya perubahan model pengelolaan Catchment Area Batutegi yang selama ini dlakukan yakni upaya yang lebih terintegrasi, sinergitas dan akselerasi program pemulihan catchment area Batutegi”, ujar Joko Umar Said yang juga Wakil Gubernur Provinsi Lampung periode 2009–2014 ini.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Syaiful Bachri mengatakan Bendungan Batutegi tidak saja terbesar di Lampung, namun Asia Tenggara, untuk itu perlu dilakukan upaya untuk pemulihan agar fungsinya dapat lebih optimal.
Workshop ini rencananya digelar bersama Pemerintah Provinsi Lampung, TP4K dan Rumah Kolaborasi (Ruko). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut pembahasan Tim TP4K bersama Dinas Kehutanan Provinsi Lampung. (hms)