Faktualmedia.co
PRINGSEWU ,FAKTUAL
Wakil Bupati Pringsewu, Provinsi Lampung,.Fauzi meminta kepada aparat sipil negara (ASN) di lingkungan pemkab dan warga setempat mengkomsumsi beras sehat jenis organik, harganya terjangkau Rp 15 ribu /kg.
Sebab selain bermanfaat bagi kesehatan juga turut membantu berkelanjutan para petani padi sehat dalam mengatasi permasalahan pemasarannyajuga ikut mempromosikan hingga menjadi produk unggulan jenis padi sehat organik di Kabupaten Pringsewu.
“Ayo mulai kini komsusi padi sehat organik, ada varietas beras organik putih, dan beras hitam,” katanya, ketika panen raya padi sehat milik Suparman, ketua Kelompok Tani Mekar 1V, Pekon Sukoharjo 1, Kecamatan Sukoharjo, seluas dua hektare padi sehat jenis sintanur (aromatik wangi) dan padi organik hitam, Selasa (27/3).
Menurutnya, produksi padi sehat organikdi Kabupaten Pringsewu setiap musim panen dapat menghasilkan 180 ton dariA�A�40 hektare sawah di lima kecamatan, seperti di Sukoharjo, Pardasuka, Ambarawa, Pringsewu, dan Pagelaran. “Sementara ini produktivitasnya sekitar 4,5 ton/ha,” katanya.
Menurutnya, Pemkab Pringsewu dalam upaya mendukung kelancaran para kelompok yang bertanam padi sehat , melalui Dinas Pertanian telah meberikan bantuan berupa peengutan kelompok tani setiap tahunnya berupa bantuan beni dan pupuk organik serta pembinaan kelompok tani.
Dia mengarapkanA�stakeholderA�terkait, jika produksi padi sehat berlimpah maka memmbantu pengembangan pemasarannya keluar daerah melalui cara dan metode maupun kemasan pemasaran yang profesional sehhingga dapat menjadi unggulan produk padi sehat di Kabupaten Pringsewu.
“Namun jika produksinya sedikit, cukup dipasarkan di internal Kabupaten Pringsewu saja, agar masyarakat dapat merasakan juga,” katanya.
Sementara, Suparman, petani padi sehat organik didampingi Kepala Bidang Tanamman Pangan dan Holtikutura pada Dinas Pertanian Pringsewu Ali Alhamid menuturkan, dirinya sudah emmpat tahunA�A�menanam padi sehat organik di lahannya seluas dua hektare , awalnya hanya menghasilkan 3 sammapi 4 ton per hektare, tapi sudah dua kali panen mendapatkan 5 ton/ hektarenya.
Menurutnya dia, menggunakan pupuk kompos buatan sendiri berasal dari jerami dicampur dan diaduk dengan kotoran kambing,sapi, kerbau, dan tanaman air jenis apu apu, Bahkan pestisida membuat sendiri dengan bahan permentasi campuran bekas cucian air beras ditambah kencing kambing dan kelinci, dalam waktu 97 hari sudah bisa panen dengan hasil 5 ton /hektare.
Sedang Kabid Tanaman Pagan dan Holtikultura Dinas Pertanian Ali Alhamidi menuturkan, keunggulan padi organik varietas sintanur mentik wangi,mentik susu, dan pandan wangi di wilayah Pringsewu bisa dua hingga tiga kali tanam, tergantung cuaca .
“Padi organik ini berusia 95 hingga 100 hari dari masa tanam dan satu tangkai menghasilkan 150-200 bulir padi, serta tahan dari berbagai penyakit karena adanya pestisida dan fungisida hayati,” katanya.
Hadir pula pada panen padi sehat dari Balai pengkajian Sertifikat Benih Provinsi Lampung, Asisten II Pringsewu Junaidi Hasyim,Wakil Ketua DPRD Pringsewu Sagang Nainggolan, Perwira Penghubung Kodim 0424 Tanggamus Mayor Sutoto , Sekretaris Dinas Pertanian, Jatiwan. (Pri)