Faktualmedia.co
Faktual.co – Arinal Djunaidi, ” kuda hitam pada pilgub madatang” dapat kita buktikan dengan poling kuadran yang masuk empat besar bakal calon gubernur Lampung. Dua setengah bulan terakhir, Sang Arinal maraton mengejar ketertinggalannya lewat wayangan dan senam ke berbagai kabupaten dan kota di Lampung.A�
Tiga nama lain, Ridho Ficardo sebagai petahana tetap peringkat tiga besar bersaing dengan Walikota Herman HN dan Bupati Lampung Tengah Mustafa. Arinal yang sebelumnya peringkat sepuluh popularitas (1%) jadi populer keempat bakal calon gubernur (47,75%).
Direktur Lembaga Survey Kuadran DidiA�K. Wahyudi mengatakan wayangan yang digagas Arinal Djunaidi untuk sosialisasi diri jadi pendobral kenaikan tingkat popularitasnya. “Ini yang menjadi salah satu aspek yang menaikkan tingkat popularitas Arinal,” kata ketika jumpa pers di Taman Santap Kampoeng Bamboe, Wayhalim Permai, Bandarlampung, Kamis (14/7/17).
Demikian pula elektabilitas dan akseptabilitas, Arjuna yang awalnya berada posisi bawah kini semakin mengokohkan posisinya di empat besar. Sejak acara senam massal di Lapangan Korem awal Mei (1/5/17), Arinal setiap akhir pekan senam dan wayangan ke kantong suara di kabupaten/kota.
Setiap acara yang digelar, Arinal Djunaidi mengumpulkan 3000 hingga 5000 orang. Wayangan, Arinal Djunaidi selalu menghadirkan dalang Ki Enthus Susmono. Ketika senam, dia menghadirkan artis ibukota Liza Natalia dan Trio Macan. Sebelum acara, Arinal memperkenalkan diri dan memohon doa restu warga maju Pilgub 2018 Lampung.
Koordinator Jaringan Arinal Berkarya (Jaya) Himawan Ali Imron bersyukur Arinal Djunaidi naik peringkat berdasarkan survey independent ang dilakukan Kuadran. “Kami berterimakasih kepada Kuadran yang telah objektif melakukan survey,” kata anggota DPRD Lampung dari Dapil Lampung Timur itu.
Dia juga mengucapkan terimakasih atas mulai tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap Arinal Djunaidi. “Kami sebagai relawan Arinal Djunaidi akan menjadikan hasil survey ini untuk memacu upaya menyosialisasi Arinal Djunaidi lebih keras lagi,” kata Himawan Ali Imron. (*)