BUMDes Indonesia Lirik Pasar Dunia

1,053

 

Faktualmedia.co – Sukses membentuk puluhan ribu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di desa-desa di Indonesia, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo pun mulai mencari pasar kelas dunia.

Mendes PDTT yang juga Pejabat Penghubung Investasi Indonesia Malaysia itu bertolak ke Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (2/4).

Kunjungannnya kali ini adalah untuk mengikuti serangkaian kegiatan Indonesia Archipelago Exhibition (ARCHEX) 2018, sekaligus menindaklanjuti pertemuan para pelaku bisnis Indonesia Malaysia di Jakarta Juni lalu.

ARCHEX 2018 terdiri atas tiga kegiatan utama, yakni pameran produk unggulan desa yang diwakili oleh 100 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan unit usaha ekonomi pedesaan, Business Networking Investasi Indonesia Malaysia, dan Regional Investment Forum. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yakni 3-4 April 2018 di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia.

Terdapat 7 jenis komoditas produk unggulan desa yang akan dipamerkan yaitu bahan non pokok, bahan pokok, herbal/ rempah, kerajinan, kopi, makanan ringan, dan destinasi wisata. Para perwakilan dari masing-masing unit usaha akan memamerkan produk mereka kepada para investor Malaysia. Selain binaan Kemendes PDTT, sejumlah BUMDes dan unit usaha ekonomi lain juga merupakan binaan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Jawa Barat (BJB).

Sementara Forum Business Networking Investasi Indonesia Malaysia akan mempertemukan para pengusaha dari Indonesia dan Malaysia. Sejumlah agenda akan dibahas, diantaranya adalah solusi kendala usaha dan nilai investasi. Terdapat 14 perwakilan perusahaan dari Indonesia. Mereka diantaranya adalah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT. Bank CIMB Niaga, GE Electric Indonesia, Rajawali Group, dan PT. Central Proteina Prima. Sedangkan dari Malaysia terdapat sekitar 70 perwakilan perusahaan, diantaranya adalah Federal Land Development Authority (Felda), Tenaga Nasional Berhad, Khazanah Nasional Berhad, dan Malaysia Indonesia Business Council (MIBC).

Dalam Regional Investment Forum,
delapan Bupati dan satu walikota dijadwalkan akan memaparkan potensi investasi di daerah mereka kepada para calon investor dari Malaysia. Kedelapan Bupati tersebut yakni dari Toraja Utara, Bima, Bolaang Mongondow Selatan, Halmahera Barat, Bone Bolango, Sambas, Buton Utara, dan Pesawaran. Serta turut hadir Walikota Tidore Kepulauan. Forum ini akan menjadi peluang bagi daerah dalam mempromosikan produk unggulan kawasan perdesaan mereka.

Kunjungan ke Malaysia ini merupakan kali kedua yang dilakukan Menteri Eko selaku Pejabat Penghubung Investasi Indonesia Malaysia. Kunjungan pertama dilakukan pada 20-21 April 2017 lalu. Selain itu, sejumlah pertemuan bersifat bilateral maupun para pelaku bisnis juga telah dilakukan di Jakarta.

Menteri Eko ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Pejabat Penghubung Investasi Indonesia a�� Malaysia pada 2017 lalu. Dirinya diminta melaksanakan sejumlah tugas antara lain mencari peluang investasi, mengidentifikasi, dan mengatasi persoalan yang menghambat investasi di Indonesia. Selain itu, dirinya juga ditugaskan untuk mengawal dan memastikan kelancaran proses realisasi investasi dari Malaysia di Indonesia.(*)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.