Bupati Lambar Hadiri Undangan WCS

1,515

Lampung Barat, FAKTUALMEDIA – Bupati Lampung Barat (Lambar), Parosil Mabsus A�menghadiri undangan Wildlife Conservation Sociaty ( WCS) dan menjadi nara sumber sekaligus menandatangani pernyataan niat bersama kopi berkelanjutan di Bukit Barisan Selatan yang merupakan komitmen mengatasi deforestasi dan mendukung mata pencarian petani, di Ball Room Hotel Emersia Bandarlampung, Kamis (12/4).

Menurut Country Director WCS Ip, Noviat Andriani mengatakan, 20 tahun mendukung Pemerintah Indonesia untuk melestarikan penghargaan demi penghargaan untuk lingkungan liar dan keanekaragaman didasari bersama perlu pendekatan dan perlu menyelesaikan persoalan yang lama mencari solusi bagi persoalan deforestasi yang disebabkan perkebunan kopi di Bukit Barisan Selatan jelas bukan persoalan lama dan pencanangan pernyataan komitmen bersama untuk membangun industri kopi yang menguntungkan semua pihak .

Menurutnya, penandatangan komitmen merupakan langkah maju dan sebagai bahan dasar di industri kopi memerlukan perubahan . a�?Kita perlu perubahan dengan waktu yang kita miliki bahkan terkadang menginvestasikan finansial kita namun WCS percaya bisnis dan industri dipertimbangkan dengan jauh akan membawa berkah kepada semua pihak di Indonesia,” ujarnya.

Dia mengatakan, tujuan utamaA�A�kerja sama ini berupa upaya peningkatan ekonomi desa. Dampak keberlanjutannya, ekonomi yang kuat akan menciptakan ketahanan pangan, meningkatkan pariwisata, dan pembentukan badan usaha .

“Manfaat yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa, maupun pemerintah,a�? katanya.

Sementara itu Bupati Lambar Parosil Mabsus mengatakan, Lampung Barat penghasil kopi terbesar di Lampung. Dan di tingkat nasional, Provinsi Lampung merupakan penghasil kopi robusta terbesar.

a�?Saya yakin kegiatan ini diberi nama meja bundar dan ada komitmen bersama bagaimana mewujudkan yang menjadi kekhawatiran terkait dengan defortasi hutan Taman Nasional Bukit Barisan yang ada khususnya di kawasan Provinsi Lampung dan juga di Sumatera bagian selatan, sehingganya pada kesempatan ini yang perlu kami sampaikan atas nama pemerintah dan juga masyarakat memaklumi kegiatan ini bukan berarti ingin melakukan tindakan yang tidak memanusiakan masyarakat kita yang saat ini mungkin sudah menjadi penggarap atau perambah hutan barisan tetapi bagaimana memanusiakan manusia,a�? katanya.A�(Hms)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.