Bupati Mesuji Tegur Kepala BPBD ,Soal Pencairan Uang Transpot Gugus Tugas Caovid 19

440

Mesuji faktual – Bupati Mesuji, Saply TH, akhirnya menegur Kepala BPBD setempat, Syahril, saat penyaluran Alat Pelindung Diri (APD) Dinas Kesehatan di Rumdis Bupati, depan Alun-alun Simpang pematang, Jumat (8/5/2020).
Bupati mengingatkan Kepala BPBD untuk segera mencairkan uang transport yang memang harusnya sudah diterima oleh petugas jaga di enam posko pantau gugus tugas yang dibentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mesuji.
“Saya ingatkan Pak Syahril, segera cairkan uang transport petugas posko itu. Jangan tahan-tahan. Segera,” ujar bupati sambil menoleh ke Kepala BPBD, Sahril yang duduk berjajar di sebelah kiri.
Saply meneruskan petugas posko adalah terdepan dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kabupaten Mesuji.
“Kita harus menghargai kerja keras mereka. Mereka sudah capek-capek. Mau menjaga posko dengan sukarela tanpa bayaran. Jangan sampai saya dengar ada keterlambatan transport para petugas itu,” tegasnya.
Sementara, Kepala BPBD Mesuji, Syahril langsung mencatat dan sibuk menelepon seseorang saat rapat masih berlangsung.
Sedangkan transport tersebut, sampai berita ini diturunkan belum juga tuntas dibayarkan ke petugas jaga posko.
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Mesuji, Darul Baperzone, ditemui di acara penyaluran APD ke Puskesmas di Rumdis, mengatakan sampai saat ini pihaknya sudah membayarkan sebagian dari uang transport petugas jaga posko.
“Seperti saya sampaikan kemarin, kami belum dapat kelengkapan administrasi dari masing-masing dinas yang ada di SK Gugus Tugas. Dinasnya yang lambat. Kan harus ada Surat Perintah Tugas (SPT) para petugas itu. Juga absensi dan foto-foto,” ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini yang belum di bayar adalah petugas dari Pol.PP, kemudian dari Disnakertrans.
“Kalau yang untuk TNI dan Polri sudah kita selesaikan,” terangnya.
Mengenai kelengkapan administrasi yang menjadi hambatan, jika dari BPBD menjemput bola ke dinas terkait agar segera bisa tersalurkan dana itu mengingat hal ini adalah kondisi darurat dan petugas posko konsentrasi pada tugas jaganya, Darul menjawab hal itu bisa saja.
“Bisa saja sih, tapi masa kami lagi yang harus ke dinas-dinas,” ujarnya.
Terpisah, petugas jaga yang tidak mau disebut namanya mengatakan jika mereka selama ini sudah harus jaga penuh.
“Kami jaga 24 jam. Baru turun piket, kami kelelahan, mana lagi mau ngurus ke kantor sana bolak balik administrasi itu. Kami butuh istirahat. Karena besoknya sudah mau naik piket lagi. Kalau absen, tiap jaga kita isi. SPT kita memang sejak awal sudah setor,” ujar petugas itu.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.