Cegah Radikalisme. Pemkab Lebak Optimalkan Tim Terpadu

1,216
Banten, FAKTUAL – Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mengoptimalkan tim terpadu guna mencegah paham radikalisme maupun konflik sosial di tengah masyarakat.

“Tim terpadu itu dibentuk di 28 kecamatan dengan dipimpin camat, wakil dari unsur polsek dan koramil serta desa/kelurahan,” kata Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kabupaten Lebak Yusuf di Lebak, kemarin.

Selama ini, menurut dia, pembentukan tim terpadu sangat efektif karena mereka bisa mendeteksi dini paham radikalsime, sosial, ekonomi, hingga ajaran sesat. Apalagi, Lebak masuk kategori rawan disusupi oleh paham-paham radikalisme dan ajaran sesat.

Kendati demikian, pihaknya sejauh ini belum menemukan paham radikalisme maupun ajaran sesat.

Yusuf mengimbau aparat kecamatan, kelurahan, desa, dan kepala dusun agar mewaspadai gerakan radikalisme ISIS itu.

Ia mengatakan, Kabupaten Lebak bisa menjadikan daerah strategis sebagai tempat tinggal dari kelompok-kelompok radikal tersebut.

Masyarakat diminta mewaspadai kelompok itu, terutama rumah-rumah kontrakan yang akan dijadikan lokasi perakitan bom.

Kewaspadaan itu tentu dapat mencegah kelompok radikal yang melakukan perlawanan terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kami berharap pemilik rumah kontrakan harus selektif menerima orang yang hendak menyewa rumah dan menyertakan identitas karena khawatir mereka jaringan terorisme,” katanya.

Sejauh ini, menurut dia, lokasi rumah kontrakan berpotensi menjadi tempat kelompok radikal maupun kejahatan lainnya, seperti peredaran narkoba dan prostitusi.

Alasannya, keberadaan rumah kontrakan dinilai cukup lemah dalam pengawasan masyarakat.

Selain itu, juga warga pendatang harus melapor kepada aparat kelurahan, desa, maupun kepala dusun.

“Kami meminta pemilik rumah kontrakan jika ada warga yang mengontrak rumah harus teridentifikasi data identitas, pekerjaan juga asal daerahnya,” katanya.

Sementara itu, Camat Rangkasbitung Ade Sutiana mengatakan bahwa saat ini tim pembentukan terpadu berjalan dengan baik sehingga wilayah Rangkasbitung relatif aman, kondusif, dan pihaknya tidak menemukan paham radikalisme.

“Kami terus melakukan pertemuan bulanan dengan melibatkan anggota tim terpadu itu,” katanya.(Is)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.