Hari Panan Dunia, Anggota DPRD Provinsi Lampung Midi Iswanto: Pangan Solusi Lawan Covid-19

407

BANDAR LAMPUNG  faktualmedia.co-Memperingati Hari Pangan Sedunia 16 Oktober, Anggota DPRD Provinsi Lampung, Midi Iswanto mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjadi pahlawan pangan bagi keluarganya. Terlebih di masa pandemi Covid–19.
Anggota fraksi Partai Demokrat ini mengajak masyarakat untuk memaksimalkan dan memanfaatkan pekarangan rumah untuk belajar berkebun. “Sekecil apapun pekarangan, bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Gak punya tanah? Kan sudah ada cara bercocok tanam yang tidak memerlukan tanah, sistem hidroponik, yang menggunakan sarana air atau sabut, kapas, sekam dan tidak harus memiliki lahan luas,” jelas Midi kepada Jumat (16/10/2020).
Menurutnya, masyarakat dapat menanam kebutuhan sayur mayurnya menggunakan gelas atau botol plastik bekas yang selama ini merupakan sampah yang dihasilkan rumah tangga. Ia berharap dengan belajar berkebun dengan cara modern ini, kebutuhan sayur mayur masyarakat dapat terpenuhi hingga dapat menghadapi guncangan harga jual yang kerap meroket tajam.
“Kenaikan pangan itu ada musimnya, seperti ramadan, natal atau tahun baru. Sudah semestinya masyarakat mengantisipasinya dengan mencoba menanamnya sendiri hingga saat cabai mahal atau sayur mayur harganya meroket, gak pusing. Atau ketika petani gagal panen, kita ada stok tanamannya,” kata Midi yang juga Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Provinsi Lampung ini.
Selain memanfaatkan lahan, Midi juga menambahkan masyarakat tetap bisa menjadi pahlawan pangan dengan memilih pangan lokal yang sehat dan sesuai dengan musim. “Masyarakat kita cenderung justru menyukai pangan impor, buah dan sayur impor tanpa mengetahui kemungkinan lebih berbahaya karena mungkin saja mengalami penyemprotan untuk mencegah pembusukan saat proses distribusi ke sini,” ungkapnya.
Sementara, dikatakan Midi, buah atau sayur lokal lebih banyak jenisnya ketimbang impor karena sesuai dengan musim sehingga tidak akan bosan. “Tuhan memang menyediakan buah–buahan tersebut disesuaikan dengan tubuh dan daya tahan tubuh kita. Peran pemerintahlah yang semestinya lebih giat lagi untuk memperkenalkan keunggulan pangan lokal tersebut, yang tidak banyak diketahui masyarakat,” serunya.
Midi pun berharap masyarakat dapat menghormati makanan dan lingkungan dengan mengurangi sampah karena menurutnya sampah makanan memberikan pengaruh pada peningkatan emisi gas rumah kaca, banyaknya sampah makanan yang tidak dikelola dengan baik. “Sama saja seperti kita yang sering menyia–nyiakan air, tanah dan sumber daya lain yang diperlukan untuk menumbuhkan makanan. Gaya hidup kita yang masih suka buang makanan, bukan cara menghormati makanan,” terang Midi.(adv)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.