Kemenpora Latih Pemuda Pringsewu jadi Pelopor Pertanian Organik

5,439

Pringsewu, FAKTUAL – Kementerian Pemuda dan Olahraga RI (Kemenpora) bekerjasama dengan Dewan Koordinator Nasional Generasi Muda Nusantara ( Gema Nusantara) menggelar pelatihan kepeloporan pemuda dalam bidang Pprtanian organik di Desa Pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, 3 hingga 6 Desember 2017 mendatang.

Pelatihan dengan tema “Pertanian Berbasis Kearifan Lokal” berlangsung di Balai Desa Pujodadi diikuti 50 peserta perwakilan dari sejumlah desa se-Kabupaten Pringsewu. Hadir juga Suyatman dari Dinas Pertanian mewaliki Pemerintah Kabupaten Pringsewu.

Ketua Umum DKN Jaelani menguatakan, pemerintah berkomitmen melakukan pemberdayaan sumber daya pemuda dalam bidang pertanian. Hal ini dilakukan agar tercipta lapangan kerja baru bahkan melalui gerakan kepeloporan pemuda tani ini diharapkan mampu membantu mewujudkan progam kedaulatan pangan nasional serta menghentikan ketergantungan impor pangan dari negara lain.

“Dengan program ini diharapkan persoalan-persoalan masyarakat tani yang ada di lokus-lokus berbasis pertanian dapat terjawab, sekaligus kita semua berharap dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat akan mengurangi pengangguran, meningkatkan kesejahteraan petani dan terwujudnya ketahanan pangan nasional,a�? katanya.

Sementara Suyatman mengatakan, fakta di lapangan pemuda saat ini cenderung meninggalkan dunia pertanian. Mereka lebih suka hidup dan merantau di perkotaan mencari pekerjaan ke perusahaan-perusahaan, pabrik hingga terjun ke dunia politik yang dinilai lebih bergengsi.

“Dunia pertanian sudah ditinggalkan oleh para pemuda, mereka lebih suka hidup diperkotaan. Bahkan anak saya berfikir seperti itu. Ia menilai pekerjaan tani susah diharapkan, maka tidak heran pemuda desa umumnya cari kerjaan lain.” katanya.

Sementara itu, Aris Sukamto selaku Panitia Pusat mengatakan, saat ini dunia pertanian dipandang sebelah mata kalangan pemuda. Olehnya itu, untuk menyikapi situasi seperti itu pemerintah harus hadir dan menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Perlu ada sosialisasi dan pemahaman baru tentang sistem pertanian kekinian yang harus dikenalkan kepada anak muda,A� contohnya sistem pertanian organik yang mulai digemari. Bertani organik lagi ngetren dan hasilnya lebih menguntungkan.” Kata dia.

Pemateri kegiatan itu, Amsar, aktifis petani dari Sulawesi. (PRI)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.