Faktualmedia.co
Faktualmedia.co – Dugaaan pemotongan Biaya Operasinal Sekolah (BOS) sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang jumlahnya belasan ribu persiswa dinilai sangat memprihatinkan dan mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Pesisir Barat.
Hal itu disampaikan Piddinuri, Ketua DPRD setempat saat diminta tanggapan terkait pemotongan dana BOS di SDN dan SMPN .
“Kalau benar dana BOS dipotong brlasan ribu lalu disetor kepada MKKS, saya sangat prihatin. Sebab akan berakibat patal bagi dunia pendidikan kita,” ujarnya.
Seharusnya, 20% anggaran pendidikan dimanfaatkan dengan baik agar pendidikan di Pesisir Barat akan lebih maju kata politisi PDI Perjuangan itu Minggu 7/10.
Diketahui berdasarkan pengakuan salah seorang bendahara sekolah menengah pertama di Pesisir Barat, dana Biaya Operasional Sekolah (Bos) yang di berikan kepada sekolah melalui rekening kepala sekolah dipotong bervariasi, untuk Sekolah Dasar Negeri (SDN) sederajat Rp 10.000 per siswa dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Rp 12.000.
Hal tersebut diungkapkan salah seorang bendahara SMPN di Pesibar kepada wartawan baru baru ini. Dirinya mengaku dana BOS ditransfer langsung ke rekening para kepala sekolah.
“Usai mencairkan dana BOS ,kepala sekolah memberikan setoran kepada Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS ). Besaranya Untuk SMP Rp 12.000 dan SD 10.000,” kata sang bendahara.
Pemberian setoran kepada MKKS lanjut bendahara sekolah yang namanya diwanti-wanti agar tidak disebutkan menggunakan sandi, namanya komitmen.
Kalau komitmen tidak dipenuhi jangan harap akan bertahan lama. Artinya hampir dipastikan diberhentikan dari jabatan kepala sekolah kata dia.
Sementara itu saat dikonfirmasi perihal pengakuan salah seorang bendahara SMPN , terkait adanya setoran dana BOS kepihaknya, Sopyan, Ketua MKKS Pesibar hanya berucap singkat. “Masalah itu nanti kita obrolkan,” ucapnya. (Gus)