Kota Metro Sabet Dua Penghargaan STBS Kemenkes RI

454

Metro faktualmedia.co – Kota Metro Berhasil Meraih Dua Penghargaan, dari Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ), Republik Indonesia ( RI ), Pada Acara Penghargaan STBM, dengan Tema Percepatan ODF ( Bebas Buang Air Besar Sembarangan ) . 
Dua kategori Penghargaan yang di Raih adalah, STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ), Berkelanjutan dan STBM Berkelanjutan Kategori Supply.
Penghargaan pada 15 Oktober 2021, Melalui Zoom Meeting Langsung dari Jakarta. 

Wali Kota Metro Wahdi, Pada Pengumuman Penghargaan, Mengucapkan, Terima kasih kepada Kemenkes RI, dan Kepada Seluruh Elemen Masyarakat Kota Metro, yang Menjadi Garda Terdepan terhadap Tercipta nya, STBM yang Berkelanjutan, dan Masyarakat yang Sadar akan Penting nya, Sanitasi yang Sehat, dan tidak Buang air besar Bersama – sama .

Wali Kota Metro Wahdi, sebelum nya, 14 Oktober, juga Menjadi Narasumber, Dalam Lokakarya Percepatan ODF ( Open Defecation ), atau Stop Buang Air Besar Sembarangan ( BABS ), Oleh Direktorat Kesehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan Indonesia . 
Acara Berlangsung, secara berani Melalui Zoom Meeting, yang di ikuti oleh, Direktur Kesling Kemenkes RI, Bersama Wali Kota Metro, dan Kepala – kepala Daerah Se- Indonesia, pada, Kamis 14 Oktober 2021 .

Wali Kota Metro Wahdi, Dalam presentasi nya, Menyampai kan, Bahwa setiap kota Mempunyai Masalah, terkait Sanitasi. Tetapi Kota Metro Genetik nya, Hebat, Bagai mana Pola Pikir, Kesadaran, Tentang Kesehatan Cukup Baik.
“Memang Membangun itu, Butuh Waktu, Butuh Kesabaran, Kesadaran, Pengetahuan, dan Sentuhan nya, kalau sudah Tahu, Sudah punya Nilai Manfaat, Tentu di Kejar untuk di Laksanakan,” ujar Wahdi.

Untuk Melaksanakan STBM 5 Pilar di Kota Metro, dengan Pola Kolaborasi, Mulai dari Tingkat RT, kemudian Sinergi antara Pihak Swasta, melalui Forum CSR . 
Pemerintah Kota Metro, juga sudah Memiliki Perwali, Untuk Mendukung Program STBS .Tantangan dalam Melaksana kan, 5 Pilar STBS Oleh Wali Kota Metro, pada Awal Program STBS, antara lain, Karena Kawasan Perkotaan, dan peri Perkotaan, menjadi kawasan yang Kompleks sanitasi nya, kemudian BABS masih dalam posisi 11%, di Kawasan Pendudukan, Kesadaran PHBS , dan Seolah – olah Menjadi Tupoksi Dinas Kesehatan saja.
Kendala – kendala itu seiring berjalannya waktu, dapat di selesaikan, sejak Program STBS Tahun 2012, Kota Metro mulai Berbenah dalam segi STBS .

Dari Survei EHRA 2013, Pada Awal Program, sebagai Baseline Program STBM Kota Metro, Peningkatan Pilar sebagai berikut:
1. Pilar ODF ( Stop Buang Air Besar ), sudah di Angka 89,1% ( sharing 5,2% ). 
2. Pilar CTPS ( Cuci Tangan Pakai Sabun sudah di Angka 24.0%.
3. Pilar PAM RT ( Pengelolaan Makanan dan Minuman Rumah Tangga )62.1%.
4. Pilar PS RT ( Pengelolaan Sampah Rumah Tangga ) 18.5 %.
5. Pilar PLC RT ( Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga ) 76,6%.

“Kebijakan yang Kita lakukan, Pembangunan Sanitasi, Inovasi Program Jama PAI, Alokasi Anggaran Sanitasi, SK Wali Kota Tentang, Pokja Sanitasi, dan Garda Sanitasi, Dukungan Masyarakat, PKK, Dhasawisma, Karang Taruna, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama”.
Pasca Program STBM, juga di lakukan Inovasi, Mulai dari Limbah Tinja, Ketersediaan Pengelolaan Sampah, ada nya, Bank Sampah, Peningkatan Kapasitas Masyarakat, Peternakan Ulat Maggot, Lele dll.
 “Tentu nya, Kata Kunci, adalah Pemberdayaan,” tutup Wahdi.(tim).

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.