Faktualmedia.co
” Mulai dari distribusi pupuk sampai harga tanaman seperti karet yang sangat rendah harga nya,A� ini membuat persoalan pemenuhan kebutuhan hidup petani semakin beray, ” ungkap Samaritaan (48) salah satu peserta jalan sehat kepada Tim Media Jaringan Arinal Berkarya (JAYA) di lapangan Stadion Sukung,A� Kotabumi,A� Kabupaten Lampung Utara, Minggu (7/1/18).
Yang menjadi pertanyaan kata Samaritaan,A� jika stok pupuk itu masih ada; siapa yang menyimpannya? Di mana disimpan? Mengapa disimpan? Apa yang bisa dilakukan petani terhadap pihak penyimpan pupuk itu?
” Apa yang dilakukan pihak Dinas Pertanian dan Perkebunan ? , faktanya petani memang sangat sulit memperoleh pupuk bersubsidi. Padahal, kebutuhan sudah sangat mendesak,” katanya.
Dikatakan Samaritaan,A� kelangkaan pupuk memang ironi. Di satu sisi pemerintah menargetkan swasembada pangan, tapi di sisi lain petani kesulitan memperoleh pupuk berharga murah.
” Siapa yang bermain? Siapa yang mau bertanggung jawab, ” tandasnya. (Rls)