Faktualmedia.co
Pesawaran, FAKTUAL
Warga Desa Bandingagung, Desa Sukarame, dan Desa Kampungbaru, Kecamatan Punduhpedada serta beberapa desa di Kecamatan Marga Punduhpedada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung mengharapkan pemerintah kabupaten dan provinsi segera turun tangan memperbaiki jembatan penghubung kedua kecamatan tersebut yang ambrol akibat diterjang banjir bandang, Jumat (30/11).
Menurut warga Desa Bandingagung, Obie, kemarin, banjir bandang yang terjadi akhir November lalu mengakibatkan satu-satunya jembatan di jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Punduhpedada dan Marga Punduhpedada ambrol dan nyaris putus.
Kini kondisi Jembatan Way Khamak di Desa Sukajaya, Kecamatan Punduhpedada tersebut, kata dia, tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. Bahkan pengendara sepeda motor harus ekstra hati-hati, selain hanya dapat dilalui satu arah juga ambrol kembali secara tiba-tiba lantaran tidak mampu menahan beban.
“Dengan ambrolnya jembatan yang dibangun tahun 1987 tersebut, warga kesulitan jika hendak menuju kecamatan lain bahkan tidak dapat membawa hasil pertanian untuk dijual ke Bandarlampung. Untuk menuju pusat Kabupaten Pesawaran, warga Kecamatan Marga Punduhpedada, harus menggunakan jalur laut yang biayanya lebih tinggi,” kata Obie.
Sementara itu, Uce Nasir, calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Bulan Bintang Daerah Pemilihan IV yang meliputi tiga kecamatan di wilayah tersebut, saat meninjau lokasi banjir di beberapa desa setempat, kemarin, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Pesawaran dan Pemerintah Provinsi hendaknya segera turun tangan memperbaiki jembatan tersebut, mengingat jalur tersebut merupakan bagian dari akses menuju Teluk Kiluan, tempat wisata lumba-lumba.
Menurut caleg nomor 1 dan putra Desa Sukamaju, Kecamatan Marga Punduhpedada itu, jika tidak ambrol pun, pemerintah sudah seharusnya merehabilitasi jembatan tersebut, mengingat usianya yang kini telah mencapai 31 tahun.
“Beruntung pada saat banjir bandang, tidak ada kendaraan yang melintas sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Sebagai warga Pesawaran dan Provinsi Lampung, saya berharap pihak terkait segara turun tangan memperbaiki jembatan tersebut,” katanya.
Dia mengatakan, kendati belum putus total, dengan ambrolnya sebagian jembatan tersebut membuat warga desa terutama yang berada di Kecamatan Marga Punduhpedada menjadi terisolasi. Satu-satunya akses keluar hanya menggunakan jalur laut dengan biaya tinggi.
“Selama jembatan tersebut belum diperbaiki, saya yakin jumlah pengunjung ke Teluk Kiluan yang selama ini menjacapai ratusan kendaraan roda dua dan puluhan kendaraan roda empat setiap akhir pekan bakal berkurang. Dan ini berdampak menurunnya pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Bahkan warga setempat yang membuka usaha penginapan di kawasan Teluk Kiluan dan mereka yang mengandalkan usaha pertanian, seperti pisang dan kakao bakal kesulitan membawa hasil panen. Dan jika harus menempuh jalur laut, biaya yang harus dikeluarkan cukup tinggi dan itu belum tentu bakal meraup keuntungan mengingat harga di pasaran yang tidak menentu,” katanya. (Tia)